Waspada 5 Gejala Hipertiroidisme, Sering Menyerang Perempuan Loh!

By Tentry Yudvi Dian Utami, Rabu, 5 Desember 2018 | 21:00 WIB
5 Gejala penyakit hipertiroidisme, Yuk Waspadai (Alodokter)

NOVA.id - Walaupun kecil, tapi kita tak bisa sembarang loh, mengabaikan kehadiran kelenjar tiroid.

Sebab, kelenjar tiroid memberikan pengaruh besar untuk fungsi setiap tubuh.

Tanda-tanda seseorag terkena penyakit tiroid juga tidak mudah dikenali loh.

Baca Juga : Lama Tak Terdengar Kabarnya, Teman Duet Hadad Alwi, Sulis Tengah Terbaring di Rumah Sakit Sampai Tak Mampu Makan Sendiri

"Kondisi tiroid bisa tidak terdiagnosis untuk jangka waktu yang panjang. Gejalanya berbeda-beda di setiap orang ke orang, dan dapat datang secara tiba-tiba atau sangat bertahap, sehingga mereka sulit dideteksi,” Valentino,  M.D., seorang ahli endokrinologi di NYU Langone Health.

Karena itu, kita harus mengenali beberap gejala yang mungkin sedang dialami, karena penyakit ini semakin sering menyerang perempuan.

Itu pun dikuatkan dari data American Thyroid Association yang menemukan jika satu dari dari delapan perempuan mengalami penyakit tiroid selama hidupnya.

Baca Juga : 6 Olahraga yang Bisa Tingkatkan Gairah Saat Berhubungan Intim, Apa Saja?

Bahkan lebih parahnya lagi, 10 dari 20 persen perempuan di usia tiga puluh mengalami perkembangan penyakit tiroid.

Kondisi tiroid yang tidak diobati menurut Valentino akan membuat organ tubuh semakin buruk, khususnya bagian hati.

Dari sinilah, yuk, kita waspadai gejala-gejala dari penyakit tiroid ini, berikut cara mengenalinya.

Perubahan berat badan

Saat tiroid terlalu banyak atau terlalu sedikit mengeluarkan hormone (hipertiroidisme), maka itu juga berdampak pada metabolisme tubuh.

“Tubuh biasanya punya sistem untuk mengerem akan segala sesuatu. Dan, banyak perempuan mengalami penurunan berat badan drastis, karena ini,” jelasnya.

Sayangnya, banyak perempuan tidak ingin mendapatkan perawatan tepat untuk hipertiroidisme, karena mereka melihat penurunan berat badan sebagai hal yang baik.

Baca Juga : Dunia Sastra Indonesia Berduka, NH Dini Meninggal Dunia Sore 4 Desember 2018

Tekanan darah tidak normal

Hormon tiroid selalu berkomunikasi dengan jantung, dan memengaruhi seberapa cepat atau lambatnya detak jantung.

Dengan hipotiroidisme, detak jantung Anda akan lebih lambat dari biasanya, yang memengaruhi sejumlah organ dan fungsi tubuh lainnya.Pada hipertiroidisme, sebaliknya - denyut jantung kita jadi lebih cepat.

"Situasi dapat menyebabkan gagal jantung. Terutama jika denyut jantung Anda meningkat selama jangka waktu yang panjang, stres berlebih itu berbahaya,” pungkasnya.

Baca Juga : Sudah Masuk Desember 2018, 4 Zodiak Ini Sebaiknya Lebih Berhati-hati!

Terlalu sering ke toilet

Sistem tubuh lain diperlambat penyakit ini adalah usus.

Jika biasanya kita tak sering mondar-mandir ke toilet, maka kita akan sering ke toilet.

Kotoran yang dibuang tubuh jika tidak padat loh.

Baca Juga : Kompak Tak Akan Hadiri Sidang Perceraian, Gisel Ungkap Alasan di Baliknya!

Kelelahan 

“Keseimbangan dan kontrol energi Anda kurang efektif,” ujarnya.

Aktivitas fisik yang biasanya sering dilakukan dengan kondisi fit, bisa saja langsung terasa lelah dengan beban yang sama.  

Penyakit ini memang tidak membiarkan kita untuk bekerja terlalu keras dan banyak, karena mudah lelah.

Baca Juga : Hati-Hati! Bercinta Bisa Jadi Penyebab Serangan Jantung, Benarkah?

Perubahan mood

Hypothyroidism dapat mempengaruhi cara kerja otak, dan sangat memengaruhi suasana hati kita. 

Depresi adalah gejala yang banyak dialami perempuan. 

Bahkan, kita sulit untuk menyadari bahwa tiroid mungkin terlibat, karena depresi itu sendiri dapat menyebabkan beberapa gejala hipotiroidisme. 

“Orang-orang akan merasa seperti mereka berpikir satu juta mil per menit, mereka cemas, mudah tersinggung, dan gemetar,” pungkasnya. (*)