G-Spot Bukan Tolok Ukur Orgasme, Ini 5 Mitos Soal Miss V Saat Bercinta Selengkapnya!

By Dionysia Mayang Rintani, Rabu, 19 Desember 2018 | 19:00 WIB
5 Mitos Soal Seks yang Masih Banyak Dipercaya Orang (istock)

Mitos: Orgasme = G-spot

G-spot adalah titik erotis yang ditemukan oleh Grafenberg pada tahun 80-an, yang kemudian dianggap sebagai area yang memudahkan seorang perempuan mencapai kepuasan seksual (orgasme).

Para ahli menemukan bahwa bagian tersebut ternyata mengandung saraf-saraf yang sangat sensitif, yang apabila terangsang akan membuat kita mengalami kepuasan luar biasa pada saat hubungan seksual.

Padahal, kepuasan seksual kita sangat banyak faktornya, antara lain mood yang baik, posisi yang menyenangkan, dan pemanasan yang cukup, tidak hanya dari area G-spot.

Tapi memang, titik G-spot akan sangat membantu mendapatkan orgasme.

Baca Juga : Berplafon Emas 22 Karat, Yuk Intip Kemegahan Rumah Andre Taulany!

Mitos: Kehamilan ditentukan oleh orgasme kita

Sering menjadi pertanyaan, apakah gara-gara tidak pernah mencapai orgasme setiap berhubungan seks, membuat kita tidak dapat hamil?

Faktanya, kehamilan tidak ditentukan oleh kepuasan seks, melainkan oleh pembuahan sel telur oleh sperma yang terjadi pada saat masa subur.

Baca Juga : Pengasuh Baru Hanya Bertahan 2 Minggu, Gisel Minta Koneng Freelance untuk Gempi

Mereka berpikir bahwa pada saat orgasme terjadi pengeluaran sel telur yang siap dibuahi, padahal tidak demikian kenyatannya.

Orgasme hanya mengeluarkan cairan yang diproduksi oleh kelenjar-kelenjar Bartholini dan tidak mengandung sel telur.

Artinya, tidak ada kaitan atara kehamilan dengan orgasme seorang perempuan.

Baca Juga : Inneke Koesherawati Akui Pakai Bilik Asmara di Lapas dengan Suami