Hal itu terjadi berkat perjuangan Martha Tilaar Innovation Centre (MTIC) yang dipimpin Kilala Tilaar sebagai Corporate Creative Innovation Director.
MTIC berhasil menyakinkan para anggota Intercolor yang berasal dari USA, Perancis, Jepang, Korea, China, Swiss, Inggris, Finlandia, Spanyol, Portugal, Italia, Hungaria, Thailand, Jerman, Turki, Denmark.
”Negara-negara Eropa Barat awalnya memandang sebelah mata Indonesia. Begitu kami datang untuk presentasi dan kita serahkan buku bahwa kita ini ternyata telah menggeluti warna sejak 48 tahun silam, dan bahwa bisnis kita bukan melulu mencari untung tapi juga tanggap terhadap isu lingkungan, tutur Kilala Tilaar.
Baca Juga : Istri Kedua Clift Sangra Mimpi Didatangi Suzzanna Berkebaya Jawa Serba Hijau: Rasanya Merinding!
Selain itu, MTIC juga memperhatikan bagaimana kelangsungan hidup dan perkembangan untuk masyarakat luas. Mereka baru mulai melihat,” ungkap Kilala Tilaar pemimpin Martha Tilaar Innovation Centre saat ditemui di kantornya di kawasan Industri Pulogadung Jakarta Timur.
“Apalagi setelah melihat Indonesia itu sebuah negara yang sangat besar dengan jumlah penduduk 270 juta orang terdiri dari 17,508 pulau, 300 suku bangsa, dan 748 bahasa menjadi kekayaan yang luar biasa. Indonesia memiliki sumber daya alam yang luar biasa yang bisa menjadi sumber inspirasi yang sangat kaya bagi tren warna dunia,” lanjut pria yang biasa dipanggil Kiki yang pernah menjadi juri pada Innovation Circle Award for The Biggest Cosmetics Event Cosmoprof Bologna Italy and Cosmoprof Asia Hongkong selama 5 kali berturut-turut.
Selain itu, mereka melihat nilai lebih dari yang MTIC lakukan dalam menggali dan mengembangkan alam Indonesia sejauh ini yang dibilang “bioprospecting”, yaitu pengembangan dan pelatihan para petani dan kerjasama yang dilakukan di banyak daerah.
Baca Juga : Hari Ibu, Jawab Tantangan #LoveMama TikTok Berhadiah Voucher Ini, Yuk!