Tabloid NOVA Terbaru: Atur Ekspektasi Agar Tidak Rugi Hati

By Tentry Yudvi Dian Utami, Rabu, 2 Januari 2019 | 10:00 WIB
Perbedaan tips mengelola keuangan antara ibu rumah tangga dan ibu berkarir (Istock)

NOVA.id - Menjalani bisnis sampingan tanpa mengganggu pekerjaan utama, gunakan strategi “untung terbalik” agar dapat mengukur diri dan ekspektasi.

Alasan memulai bisnis sangat beragam, ada yang karena tidak menjadi bawahan, ada yang ingin bekerja bebas.

Dan ada pula yang karena sudah bosan dengan pekerjaan di kantor.

Baca Juga : Hidung Dian Nitami Dibully Netizen dengan Kata-Kata Tak Pantas, Anjasmara Siap Lapor Polisi

Namun pastinya, muara memulai bisnis adalah ingin memperoleh pendapatan yang lebih menarik.

Hal ini pun juga berlaku bagi para ibu rumah tangga yang ingin memulai bisnis sampingan, baik karena ingin menambah pendapatan keluarga, maupun ingin meningkatkan frekuensi belanja secara lebih mandiri.

Namun sayangnya, banyak ibu rumah tangga yang memulai bisnis sampingan tanpa pernah menetapkan target pendapatan yang ingin diperoleh.

Baca Juga : Ikut Pertandingan Bola, Anak Ini Tak Tahu Jika Rumah dan Keluarganya Tersapu Tsunami

Dampaknya, manajemen energi dan waktu menjadi tidak terkendali.

Akhirnya, banyak yang mulai merasa bisnis sampingan tetapi berasa “pekerjaan pokok”.

Jika hal tersebut sudah terjadi, maka esensi bisnis sampingan sudah salah kaprah.

Makna sampingan adalah dikerjakan jika ada sisa waktu dan tidak akan mengganggu pekerjaan utama.

Baca Juga : Maia Estianty Nekat Cium Mesra Irwan Mussry di Tempat Ramai: Dunia Milik Berdua, Lainnya Ngontrak!

Namun, karena tidak ada target serta manajemen waktu yang buruk, hal ini berakibat pengelolaan bisnis yang tidak sesuai dan mulai mengganggu urusan keluarga.

Oleh karena itu, ada baiknya, ibu rumah tangga yang ingin memulai bisnis sampingan, dapat memperhatikan tips “untung terbalik”.

Berikut ini agar bisnis sampingan kita menjadi sesuai ekspektasi dan tidak rugi hati.

Baca Juga : Dua Kali Perayaan Natal Tak Bersama Delon, Yeslin Wang Pilih Pergi ke Tempat Ini

1. Tentukan berapa uang bersih yang ingin diperoleh setiap bulannya (dividen)

Misalkan : Saya ingin bisnis saya ini memberikan saya pendapatan bersih untuk saya setiap bulannya sebesar Rp 5.000.000.

Bagian ini dapat kita permudah dengan menyebut sebagai target dividen.

2. Tentukan berapa laba bersih yang harus dihasilkan jika ingin memperoleh dividen sesuai target

Misalkan : Kebijakan pribadi kita adalah target dividen sebesar 50% dari total laba bersih. Maka, untuk memperoleh target dividen Rp 5.000.000,

kita membutuhkan total laba bersih sebesar Rp 10.000.000.

Baca Juga : Ikut Pertandingan Bola, Anak Ini Tak Tahu Jika Rumah dan Keluarganya Tersapu Tsunami

3. Tentukan asumsi persentase biaya operasional terhadap laba bersih yang diperoleh

Misalkan :  Karena bisnis kita adalah menjual aksesoris, maka laba bersih biasanya 50% dari total omzet yang diperoleh.

Maka, asumsi biaya operasional (dicampur biaya pokok produksi) adalah 50% juga dari total omzet.

Jadi, jika laba bersih kita senilai Rp 10.000.000 (senilai 50%), maka biaya operasionalnya adalah sebesar Rp 10.000.000 (50% sisanya).

Baca Juga : Pangeran William Tak Suka Fotografer, Ini Cara Putri Diana Memperingatkan Sang Putra

4. Tentukan omzet yang harus diperoleh 1 bulannya

Misalkan : Dengan menetapkan biaya operasional sebesar Rp 10.000.000,

maka ditambahkan dengan laba bersih sebesar Rp 10.000.000,

omzet yang harus diperoleh setiap bulannya adalah sebesar Rp 20.000.000.

Baca Juga : Keberuntungan di Tahun 2019 Menurut Bulan Kelahiran Kita, Siap dengan Status Baru?

5. Tentukan berapa unit barang yang harus dijual perbulan dan perhari.

Misalkan : Jika harga produk aksesoris yang kita jual adalah sebesar Rp 10.000, maka setiap bulannya,

setidaknya kita perlu menjual produk tersebut sebanyak 750 unit.

Atau, jika kita jadikan perhari, maka jumlah produk yang perlu dijual sebanyak 25 unit.

Baca Juga : Keberuntungan di Tahun 2019 Menurut Bulan Kelahiran Kita, Siap dengan Status Baru?

6. Tentukan strategi apa yang ingin dilakukan untuk menjual sejumlah unit tersebut dalam 1 bulan.

Strategi yang diterapkan meliputi hal-hal sebagai berikut:

- Jumlah jam yang dialokasikan perhari untuk menjalankan bisnis sampingan ini. Misalnya kita hanya akan mengalokasikan waktu 3 jam sehari saat mengelola bisnis.

- Metode penjualan yang akan dilakukan hanya dalam sejumlah jam tertentu tersebut. Sehingga dalam 3 jam sehari, kita harus mampu melakukan sesuatu untuk memastikan bahwa 25 unit produk dapat terjual.

Baca Juga : Tabloid NOVA Terbaru: Menikah dengan Pria Lebih Tua Bikin Bahagia Seperti Maia Estianty

- Rencana cadangan yang akan dilakukan jika pada tahap tertentu target belum tercapai. Jika dalam evaluasi mingguan ada beberapa target penjualan belum tercapai,

maka buat rencana cadangan seperti menambah alokasi jam untuk memikirkan bisnis sampingan, atau membuat revisi atas target yang ingin dicapai.

Baca Juga : Undangan Siap Disebar, Pernikahan Anak Dorce Gamalama Malah Batal Digelar! Kenapa?

Informasi lengkap terkait Finansial ini bisa Sahabat NOVA lihat di Tabloid Nova edisi 1610.(*)