BMKG Temukan Retakan Baru di Gunung Anak Krakatau, Masyarakat Dihimbau Waspada Tsunami Susulan

By Alfiyanita Nur Islami, Rabu, 2 Januari 2019 | 11:52 WIB
Erupsi gunung anak Krakatau, Minggu 23 Desember 2018 (dok. awak Susy Air)

“Yang kami khawatirkan di bawah laut curam, di atas landai. Jika retakan tersambung, lalu ada getaran, ini bisa terdorong, dan bisa roboh (longsor)," terangnya.

Di lansir dari Tribunnews, bagian badan gunung yang diduga akan longsor karena retakan tersebut, bervolume 67 juta kubik dengan panjang sekitar 1 kilometer.

Volume tersebut lebih kecil dari longsoran yang menyebabkan tsunami pada 22 Desember 2018 lalu, yakni sekitar 90 juta kibik.

Baca Juga : Pasutri Ini Bunuh 30 Orang dan Jadi Kanibal, Polisi Temukan Hal Mengerikan dalam Kulkasnya

"Jika ada potensi tsunami, tentu harapannya tidak seperti yang kemarin, namun kami meminta masyarakat untuk waspada saat berada di zona 500 meter di sekitar pantai," jelasnya.

Di samping itu, berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) per 1-2 Januari 2019, aktivitas Gunung Anak Krakatau mengalami 51 kali gempa letusan, 454 kali gempa hembusan dan satu kali gempa vulkanik dalam.

Baca Juga : 5 Treatment yang Bisa Jadi Solusi Mengatasi Keriput, Apa Saja?

Maka dari itu, PVMBG menyarankan masyarakat untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 kilometer dari kawah.

Yaitu di dalam kompleks Gunung Krakatau yang dibatasi oleh Pulau Rakata, Pulau Sertung, dan Pulau Panjang.

Baca Juga : Viral! Awan Mirip Tsunami Muncul di Makassar, Bahaya untuk Lalu Lintas Penerbangan!

Kemudian, masyarakat diminta agar menyiapkan masker untuk mengantisipasi jika terjadi hujan abu.(*)