1. Mulailah memberi patokan di mana kita ingin anak bersekolah.
Tentunya hal ini akan sangat terpengaruh akan besarnya uang yang perlu kita siapkan.
Apakah mau sekolah di negeri yang biayanya rendah atau sekolah di swasta yang biayanya umumnya jauh lebih tinggi.
Walaupun kita bisa berandai andai, akan tetapi pilihlah jenis sekolah yang wajar sesuai dengan kemampuan kita.
Baca Juga : Tak Hanya Cukur Rambut, Ini Dia Potret Kemesraan Raisa Bersama Hamish Daud
2. Berapa biaya uang masuknya
Tanyalah berapa biaya uang masuk sekolah yang kita inginkan.
Jangan lupa untuk mengalikan dengan inflasi, sehingga kita tahu perkiraan besar dari biaya masuk sekolah nantinya.
Walaupun inflasi cukup rendah di Indonesia, akan tetapi kenaikan biaya sekolah swasta umumnya berkisar antara 10 – 15 persen per tahun.
Artinya rata-rata setiap tahunnya, biaya sekolah meningkat minimal sebesar 10 persen.
Jadi bisa dihitung berapa biaya sekolah anak kita nantinya.
Baca Juga : Tsunami Raksasa akan Terjang Asia Termasuk Indonesia di 2019, Menurut Ramalan Baba Vanga
3. Bagaimana kita mengumpulkannya
Banyak sekali produk pendidikan anak yang ditawarkan saat ini dengan berbagai manfaat yang menarik.
Biaya pendidikan anak bisa ditempatkan di tabungan ataupun produk investasi.
Tabungan umumnya digunakan untuk jangka pendek saja, seperti 2 atau 3 tahun, karena bunganya jauh lebih rendah dibandingkan kenaikan biaya sekolah anak.
Baca Juga : Dilecehkan Terus Menerus, Perempuan Ini Potong Alat Kelamin Pria yang Menggodanya