Waspada Gejala Aquaplaning, Musuh Utama Berkendara di Musim Hujan

By Jeanett Verica, Jumat, 18 Januari 2019 | 17:00 WIB
Waspada Gejala Aquaplaning, Musuh Utama Berkendara di Musim Hujan (iStock)

NOVA.id - Berkendara di musim hujan memang jauh lebih menantang karena adanya potensi atau risiko kecelakaan lalu lintas di jalan raya yang cenderung lebih besar.

Penyebabnya, tentu karena jalan yang kita lalui basah dan licin, ditambah adanya genangan air yang bisa membuat mobil kita tergelincir.

Nah, tahukah Sahabat NOVA bahwa ada risiko lain yang tak kalah jadi musuh utama saat berkendara di musim hujan? Namanya, gejala aquaplaning.

Baca Juga : Fakta Istri Cawapres Ma'ruf Amin, dari Perawat Puskesmas hingga 31 Tahun Lebih Muda

Dipercaya bisa menyebabkan risiko serius saat berkendara, sebetulnya apa ya gejala aquaplaning itu?

Dilansir dari Gridoto.com, gejala aquaplaning rupanya adalah suatu kondisi di mana saat kita melaju melewati genangan air, ban mobil menjadi sedikit terangkat atau mengambang akibat dari gaya apung air.

Akibat hal tersebut, aquaplaning bisa menyebabkan mobil kita kehilangan kendali bahkan tergelincir.

Baca Juga : Setelah Hoax Berita Meninggal Dunia, Ustaz Arifin Ilham Terlihat Sehat dan Meninggalkan Rumah Sakit

Lantas, apa penyebab aquaplaning?

"(Penyebab) Pertama adalah kurangnya tekanan angin yang jauh di bawah standar atau ban cenderung kempes yang menyebabkan daya cengkeram tapak ban ke permukaan jalan tidak maksimal," kata Adrianto Sugiarto Wiyono, Instruktur Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) sebagaimana dilansir dari gridoto.com.

Semakin tinggi genangan air pada jalan, semakin kuat juga tekanan air yang membuat ban mobil mengambang dan tidak menempel permukaan aspal.

Apalagi kita tahu sendiri, ban merupakan salah satu benda yang memiliki kecenderungan mengapung di air.

Baca Juga : Bukti Baru, Vanessa Angel Terungkap Kirimkan Foto dan Video Vulgarnya Sendiri pada Mucikari

Selain itu, ban yang sudah "botak" rupanya juga bisa menyebabkan aquaplaning!

Pasalnya, ban yang botak tidak memiliki kemampuan untuk memecah genangan air.

Sehingga, baiknya kita bisa pastikan bahwa ban kita tidak dalam keadaan "botak".

Sebab tekstur alur pada tapak ban itulah yang berfungsi memecah air ketika melewati genangan dan mencegah terjadinya aquaplaning.

Baca Juga : Belajar dari Ira Koesno, Begini Cara Jitu Tepis Pertanyaan Kapan Nikah

Nah, kalau air sudah terpecah atau menyebar, maka gaya angkat dari air cukup lemah, sehingga ban tidak jadi mengapung atau terangkat, serta tetap mencengkeram permukaan jalan.

Solusi lainnya, menurut Adrianto, "Maka dari itu ketika musim hujan, jangan berkendara dalam kecepatan yang tinggi karena semakin tinggi kecepatan semakin besar risiko terjadi aquaplaning."

"Air memiliki massa dan tekanan, ketika mobil melaju terlalu cepat, ban tidak memiliki kesempatan untuk menempelkan tapaknya ke permukaan aspal dan memecah genangan air," jelas Adrianto.

Sekalipun aquaplaning bukanlah fenomena yang booming saat berkendara, ternyata gejala ini bisa menjadi musuh bahaya saat berkendara di musim hujan, lho, Sahabat NOVA.

Jadi, ingatlah untuk terus berhati-hati dalam berkendara, ya! (*)