Ingin Tekan Angka Perceraian, Yanne Ardian Dirikan Sekolah Ibu Gratis di Bogor

By Tentry Yudvi Dian Utami, Selasa, 29 Januari 2019 | 08:00 WIB
Ingin Tekan Angka Perceraian, Yanne Ardian Dirikan Sekolah Ibu Gratis di Bogor (Dok. NOVA)

NOVA.id - Tingginya angka perceraian di kota Bogor, membuat Yanne Ardian membentuk sekolah ibu gratis.

Yup! Sejauh ini, diketahui memang banyak perempuan yang semakin berani memilih jalan hidupnya, termasuk dengan mengajukan permohonan bercerai terlebih dahulu.

Di satu sisi, hal ini baik, karena menunjukkan bahwa perempuan berhak mengambil sikap dan menentukan jalan hidupnya.

Baca Juga : Demi Bikin Anak Bahagia, Nia Ramadhani Rela Sewa Delman Pribadi untuk Keliling Kompleks

Namun di sisi lain, hal ini membuat sosok bernama Yanne merasa perlu membentuk sekolah ibu untuk berbagi dengan para ibu mengenai keluarga, anak, dan kebutuhan lain dalam menjalankan rumah tangga agar lebih harmonis.

Harapannya, para ibu menjadi tahu apa yang harus mereka lakukan ketika menghadapi berbagai persoalan di dalam keluarga.

Meski memang perlu diingat, suami atau ayah pun turut andil, lho, dalam menjaga keharmonisan keluarga ini!

Baca Juga : Kabur dari Rumah 11 Tahun, Vanessa Angel Disundut Rokok Pacarnya hingga Nginap di Rumah Kartika Putri

“Sekolah Ibu pertama diluncurkan Juli 2018 di Kelurahan Katulampa dengan jumlah siswa 30 ibu, terdiri dari berbagai usia dan latar belakang berbeda.

Konsep Sekolah Ibu adalah, bagaimana meningkatkan ketahanan keluarga agar punya daya lenting (kuat) menghadapi berbagai persoalan keluarga,” kata Yanne saat ditemui NOVA beberapa saat lalu.

Yanne menjelaskan, pada tahun 2015 tim PKK Kota Bogor sudah mikirin bagaimana bikin wadah yang bisa ngasih masukan dan wawasan buat para ibu.

“Akhirnya setelah matang dan punya modul pembelajaran yang bisa dipertanggungjawabkan, kami meluncurkan Sekolah Ibu, tepat pada Juli 2018.”

Baca Juga : Sudah Bertemu, Perlakuan Vanessa Angel dan Ayahnya Disebut Tak Seperti Anak dan Orang Tua! Kenapa?

Untuk tahap awal, Sekolah Ibu diikuti 30 ibu sebagai siswa dengan dua tutor.

Mereka belajar dua kali dalam seminggu selama 2 jam, dengan memanfaatkan aula pertemuan di kelurahan.

“Enggak ada ruang kelas khusus, karena anggaran kami terbatas. Untuk sekolah di sini, para ibu enggak dikenakan biaya sepeser pun.

Cukup bawa alat tulis untuk mencatat materi dari modul yang kami siapkan,” jelas Yanne yang telah mendapatkan sertifikasi modul yang digunakan dari dosen-dosen Institut Pertanian Bogor (IPB).

Kata Yanne, pengajar Sekolah Ibu adalah ahli parenting, dengan pendidikan minimal D3.

Baca Juga : Sudah Bertemu, Perlakuan Vanessa Angel dan Ayahnya Disebut Tak Seperti Anak dan Orang Tua! Kenapa?

Lantas, materi yang digunakan tutor umumnya seputar masalah keluarga, seperti urgensi ketahanan keluarga, konsep dasar dan fungsi pokok perkawinan, kesehatan reproduksi, mengenal otak dan kepribadian manusia, rumah sehat, komunikasi efektif suami-istri, manajemen konflik dan stres, serta mengatur keuangan keluarga.

“Ada materi mengatur keuangan keluarga, menitikberatkan bagaimana istri bisa menerima rezeki yang diberikan Allah.

Baik dari suami atau melalui istri. Jangan kecewa atau kesal kepada suami yang sedang tak bekerja atau penghasilannya lebih kecil,” jelas Yanne.

Baca Juga : Wow, Orang Ini Jual Durian J-Queen Seharga Rp14 Juta per Buah

Konon, alasan finansial disinyalir menjadi penyebab para istri menggugat cerai para suami mereka.

Nah, bagaimana menurut Sahabat NOVA tentang kehadiran Sekolah Ibu ini?

Tampaknya, selain sekolah ibu, kita jangan-jangan juga harus mendirikan sekolah ayah, nih!

Karena keutuhan keluarga dan tanggung jawab akan persoalan dan keharmonisan keluarga, kan, harus dipikul bersama.

Setuju? (*)

Cerita selengkapnya tentang profil Sekolah Ibu dan berbagai isu tentang Keluarga (termasuk di balik layar Keluarga Cemara) bisa Sahabat NOVA baca di laman Tabloid NOVA edisi 1614.

Asri Titi