NOVA.id - Dalam setiap hubungan, bertengkar tentu menjadi hal yang biasa.
Akan tetapi, sejauh mana bertengkar itu bisa dikatakan sehat dan justru membuat hubungan kita tambah mesra?
Tentu, ketika kita bisa menyelesaikan akar permasalahan itu dengan solusi yang kita temukan bersama pasangan.
Baca Juga : Akhirnya Buka Suara, Ayah Bripda Puput Nastiti Devi Ungkap Sifat dan Punya Panggilan Ini untuk Ahok
Menurut Irma Gustiana A, M.Psi, psikolog dari Rumah Konsultasi Psikologi Irma and Co, sebuah hubungan pernikahan memang terkadang membutuhkan konflik untuk membuat hubungan semakin mesra.
Dengan begitu, kita akan jauh lebih memahami pasangan.
Namun agar pertengkaran tetap "sehat", dalam artian justru tidak menimbulkan konflik baru atau perpecahan di dalam hubungan, kita tetap harus tahu resep-resep bertengkar sehat.
Apa saja, ya?
Baca Juga : Pesona Raisa Widjaja, Cucu Eka Tjipta Widjaja yang Sempat Hebohkan Warganet 2 Tahun Lalu
1. Tetap tenang
Jangan terburu-buru berpikir negatif tentang pasangan dan kita harus tahu bahwa konflik adalah hal yang wajar.
“Ketika berhadapan dengan masalah kita jangan langsung memutuskan untuk berpisah.
Adalah hal wajar kalau kita berkonflik dengan pasangan. Kuncinya tetap tenang dan mengontrol emosi. Kalau kita tenang, kita tidak akan berpikir aneh-aneh terhadap pasangan," sebut Irma.
Baca Juga : Dari Ahok sampai Gisel, Kenapa Banyak Artis dan Figur Publik Putuskan Bercerai?
2. Menjadi pendengar yang baik
Untuk meminimalkan konflik, ada baiknya kita dan pasangan sama-sama menjadi pendengar yang baik.
Konflik sering kali terjadi karena salah satu atau kedua belah pihak tidak saling mendengarkan keluh kesah maupun pendapat pasangannya.
Berusaha mendengarkan dengan baik bukan berarti kita sekadar mendengarkan apa yang pasangan ucapkan saja.
Melainkan kita menaruh seluruh atensi atau perhatian kita kepada pasangan ketika saling mengutarakan pendapat.
“Buka telinga dan pikiran kita untuk mendengar apa yang pasangan kita rasakan dan apa yang berusaha dia sampaikan. Biarkan dia mengeluarkan apa yang dia pendam sebelum kita menyampaikan pendapat kita.”
Baca Juga : Berkaca dari Perceraian Gisel sampai Yeslin Wang, Kenapa Perempuan Lebih Banyak Gugat Cerai Duluan?
3. Menjaga nada bicara
Ketika adu argumen terlanjur menjadi pertengkaran, usahakan kita tetap menjaga nada bicara kita.
Sadar atau tidak, ketika terjadi perubahan emosi dalam diri kita—terlebih saat marah—nada suara kita akan meninggi.
Sebenarnya wajar saja jika nada sura kita meninggi saat marah, itu menunjukkan kita ingin lebih didengar.
Tetapi pertengkaran tidak akan usai apabila kedua belah pihak tidak mau meredam emosi dan menurunkan nada bicaranya.
Baca Juga : Maia Estianty Ultah Hari Ini, Begini Transformasi Gaya Maia dari Masa ke Masa
4. Saling jujur dan terbuka
Dalam suatu hubungan memang harus berlandaskan kejujuran, ya.
Salah satu penyebab terjadi pertengkaran adalah tidak saling terbuka dan jujur satu sama lain.
Ketika bertengkar terhadap sesuatu, utarakan apa yang kita ingin sampaikan kepada pasangan, begitu juga sebaliknya.
“Memahami dan menerima itu kunci dalam hubungan. Kalau kita dan pasangan mau menyelesaikan pertengkaran maka kejujuran dari kedua pihak bisa membantu penyelesaian konflik itu.”
Baca Juga : Maia Estianty Ulang Tahun, Irwan Mussry Ungkap Doa Manis Nan Menyentuh
5. Tidak merambat ke hal lain
Tidak bisa dipungkiri, sebuah pertengkaran juga bisa merambat ke hal lain.
Untuk menghindari hal ini, dengarkan terlebih dahulu sudut pandang masing-masing.
Dari sudut pandang inilah kita bisa menentukan bersama masalah apa yang paling mengganjal dan yang ingin kita selesaikan.
Dengan menyepakati sumber masalah tersebut menjadi pertanda bahwa kita telah menjadi pendengar yang baik, serta menunjukkan keinginan bahwa kita ingin menyelesaikan masalah tersebut.
Yah, meski bertengkar adalah hal biasa, jangan sampai kita kebablasan bertengkar hingga tak menemukan jalan keluar, ya, Sahabat NOVA.
Sebab, tak ada masalah yang tak ada solusinya, bukan? (*)
Eveline