Duh, Masih Banyak yang Mengabaikan Pentingnya Pemenuhan Gizi pada 1000 Hari Kehidupan Anak!

By Tentry Yudvi Dian Utami, Rabu, 30 Januari 2019 | 07:00 WIB
Astaga, Banyak Ibu Mengabaikan Pentingnya Pemenuhan Gizi pada 1000 Hari Kehidupan Anak! (FatCamera)

NOVA.id – Sudah bukan rahasia umum lagi, jika banyak anak-anak di Indonesia mengalami gizi buruk, yang menyebabkan beragam masalah kesehatan seperti stunting.

Tak hanya itu, Indonesia juga menduduki posisi 64 dari 65 di dunia untuk anak gizi buruk.

Sayangnya, keadaan ini tidak semakin baik, malah semakin banyak anak di Indonesia yang mengalami gizi buruk.

Baca Juga : Dikawal Pria Berbadan Tegap, Mulan Jameela Tinggalkan Ahmad Dhani

Menurut Arif Hidayat sebagai Ketua Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat (KOPMAS), salah satu penyebab ini terjadi karena kurangnya edukasi terhadap ibu.

Banyak ibu di Indonesia tidak memahami cara merawat dan membesarkan anak, khususnya saat anak baru lahir ke dunia.

Mereka banyak yang tak mengetahui jika masa tumbuh kembang bayi selama 1000 hari itu penting untuk tumbuh kembangnya hingga dewasa.

Baca Juga : Nathania Purnama Sindir Kutukan Cincin Merah Ahok: BTP Bukan Ayahmu!

Itu pun Arif sampaikan dalam acara Diskusi Publik Menyambut Hari Gizi Nasional 2019, Pentingnya Edukasi Pemenuhan Gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan Menuju Zero Gizi Buruk dan Stunting 2045.

“Jadi, keadaan ini sungguh memperihatinkan. Di daerah Pandeglang juga sangat menyedihkan, karena faktor ekonomi, ibu di sana banyak memberikan SKM (Susu Kental Manis) ke anak sebagai pengganti susu ibu,” jelasnya.

Saat ASI (Air Susu Ibu) tidak keluar, banyak ibu memilih untuk memberikan SKM, karena banyak pada ibu juga tidak mengenal kebutuhan dirinya sendiri.

Baca Juga : Selamat! Hurrem by Fia Kembali Raih Penghargaan di Industri Busana Muslim

Tak hanya itu, faktor sosial juga mempengaruhi ibu untuk tidak mengedukasi diri mereka terhadap tumbuh kembang anak.

Belum lagi, di daerah seperti Pandeglang itu, banyak ibu lebih percaya dukun atau orang pintar, ketimbang puskesma atau posyandu.

“Banyak ibu terpengaruh apa kata tetangga. Mereka juga enggak tahu asupan pangan yang bagus untuk anak. Saat sakit mereka lebih percaya dukun, ketimbang tenaga ahli,” jelasnya.

Baca Juga : Sekali Perawatan Kromosom Booster, Abdul Rozak Ayah Ayu Ting Ting Habiskan 50 Juta!

Beragam fakta inilah yang menjadi PR besar untuk kita, termasuk pemerintah dan Lembanga Sosial Masyarakat (LSM) untuk lebih banyak mengedukasi orangtua.

Terutama untuk lebih sadar terhadap masa tumbuh kembang anak, khususnya dalam 1000 hari kehidupannya. 

Nah, Sahabat NOVA ayo ajak lingkungan kita juga agar mau mengedukasi diri mereka, demi masa depan bangga yang lebih maju!(*)