Ingat! Begini Langkah Aman Hadapi Kondom Rusak atau Sobek saat Dipakai Bercinta

By Jeanett Verica, Minggu, 10 Februari 2019 | 20:00 WIB
Ingat! Begini Langkah Aman Hadapi Kondom Rusak atau Sobek saat Dipakai Bercinta (iStock)

NOVA.id - Dalam berhubungan intim, kondom tentu tak hanya berfungsi untuk mencegah kehamilan, melainkan juga untuk mencegah tertularnya penyakit menular seksual.

Lantas, bagaimana jika sewaktu-waktu kondom mengalami kerusakan, seperti bocor atau sobek?

Tenang! Menurut dokter kandungan dan ginekolog Dr. Sheila Loanzon sebagaimana dikutip dari laman Elite Daily, alat kontrasepsi satu ini sebetulnya jarang sekali rusak.

Baca Juga : Ciptakan Kreasi Kue Terbaik bersama Rich’s dan Simak Tips Cerdik ala Chef Nina Bertha, yuk!

“Banyak studi telah menunjukkan bahwa kerusakan kondom adalah hal yang sangat jarang terjadi,” jelasnya.

Masalahnya, dirinya menegaskan bahwa meski kemungkinannya kecil, kondom bocor atau sobek saat dipakai bercinta bukanlah hal yang mustahil.

“Kemungkinan kondom bisa rusak paling tidak sebanyak dua persen selama penetrasi di vagina, dan risiko rusak lebih tinggi selama penetrasi di anal,” lanjutnya.

Baca Juga : Kerap Tampil Bersahaja, Tas Putri Ustaz Yusuf Mansur Rupanya Seharga Puluhan Juta! Begini Tampilannya

Bila kondom rusak, bocor atau sobek saat penetrasi, tentu saja risiko hamil atau tertularnya penyakit menular seksual akan meningkat.

Padahal, belum tentu kita sedang merencanakan kehamilan.

Sebagai solusi, sebetulnya ada beberapa cara untuk meminimalkan risiko kehamilan atau penyakit menular seksual ini, ketika kondom alami kerusakan atau bocor saat bercinta.

Baca Juga : Bak Putri Kerajaan China, Begini Anggun dan Indahnya Gaun Yuanita Christiani saat Acara Sangjit

“Ketika kondom rusak, penting adanya untuk tetap tenang dan perlahan melepaskan kondom tersebut,” ujar terapis seks bersertifikasi, seksolog, dan terapis pernikahan dan keluarga Jenni Skyler kepada Elite Daily.

“Hal ini akan menahan sperma tetap di dalam kondom sebanyak mungkin.

Namun penting pula untuk mengunjungi dokter sesegera mungkin karena tetap saja ada risiko kehamilan atau penyakit menular seksual,” sebut Jenni. (*)