NOVA.id - Saat kulit mengalami penuaan tentu, penampilan akan terlihat tidak segar.
Bukan hanya bagi kita yang memiliki usia lanjut, namun penuaan kulit juga kerap dialami bagi mereka yang masih berusia muda.
Selain bertambahnya usia, faktor lain yang bisa membuat penuaan kulit yakni polusi udara, paparan langsung sinar UV, serta pengaruh stres.
Baca Juga : Disebut Mbak You Kecantikannya Tarik Rezeki, Tetangga Ungkap Penampilan Syahrini Sejak SMA
Untuk mengembalikan peremajaan kulit, terdapat 2 treatment yang dihadirkan oleh EUROSKINLAB yakni Rejuran dan Alphabooster.
Kedua treatment terbaru ini secara eksklusif dibuat dan diformulasikan oleh Euromedica Reasearch Lab, sebuah program penelitian, pembangunan sains dan teknologi terkini yang telah menciptakan produk perawatan kulit serta tubuh yang efektif untuk pasar high-end selama 13 tahun.
Rejuran merupakan treatment yang bisa meningkatkan kilau wajah, memperbaiki sel kulit yang rusak, serta menstimulasi kolagen.
Baca Juga : Diminta Memilih antara Bella atau Yuni Shara Sebagai Mantan Terindah, Raffi Ahmad: Idih!
Uniknya, treatment ini menggunakan kandungan utama yakni DNA Salmon dengan teknik injeksi.
Menurut Dr. Ervina Lie, ekstrak DNA Salmon sangat bagus dalam meregenerasi karena sangat compatible dengan DNA manusia.
Bahkan ia menyebutkan jika DNA Salmon ini hampir tidak memiliki efek samping.
Baca Juga : Menyentuh Hati, Bocah 12 Tahun Ini Rela Jualan Cilok untuk Biaya Sekolah dan Hidupi 2 Adiknya
"DNA Salmon sangat baik untuk meregenerasi kulit dan hampir tidak memiliki efek samping karena sangat compatible dengan DNA manusia," terangnya.
Bagi yang memiliki alergi seafood, Dr. Ervina mengatakan jika semua yang sifatnya dari suntikan, alergennya sudah diminimalkan sehingga jadi lebih aman.
Namun tetap disediakan obatnya bila terjadi alergi.
Treatment ini dilakukan selama 3 kali perawatan dengan kurun waktu per satu bulan sekali.
Untuk target perawatan, Rejuran akan habis dalam waktu 3 bulan.
Baca Juga : Gaya Cetar Mayangsari Curi Perhatian saat Kumpul Bareng Krisdayanti Hingga Ussy Sulistiawaty
Tak perlu waktu lama, karena dalam satu kali perawatan kita sudah bisa mendapatkan kulit yang glowing dan tekstur kulit yang baik.
Rejuran biasanya dilakukan bagi kita yang memiliki keluhan aging skin atau penuaan kulit.
Tapi tidak kemungkinan banyak anak muda yang datang untuk melakukan treatment ini untuk memperbaiki kulit bekas cacar dan juga jerawat.
Baca Juga : 5 Pesona Istri Achmad Zaky, Diajeng Lestari CEO Cantik yang Bergerak di Bidang Fashion Muslimah
Sementara Alphabooster adalah treatment dengan menggunakan mesogun injector untuk memasukkan serum anti aging dan brightening ke dalam lapisan dermis atau kulit bagian dalam.
Tindakan ini membuat serum bekerja secara merata dan maksimal untuk membuat kulit lebih ternutrisi, cerah, dan juga halus.
Serum anti agingnya juga menstimulasi pembentukan kolagen untuk memperbaiki dan mencegah penuaan kulit, sedangkan brightening serum menghambat melanin untuk mencerahkan dan meratakan warna kulit.
Baca Juga : Video Viral! Tak Ada Jembatan, Keranda Jenazah Ini Harus Dihanyutkan di Sungai untuk Bisa Dimakamkan
Untuk Alphabooster ini dilakukan 3 kali perawatan setiap minggunya.
Namun kondisi ini kembali pada kulit masing-masing pasien, kata Dr. Ervina.
"Alphabooster karena dia seminggu sekali biasaya habisnya lebih cepat.
Biasanya lebih kurang 1-2 bulan sudah selesai," jelasnya.
Baca Juga : Mak Vera Bantah Tudingan Doyan Judi, Pakar Mikro Ekspresi Beberkan Hal Janggal Ini!
Alphabooster dilakukan untuk anti aging, seperti memperbaiki kerutan, menghilangkan flek, dan juga mengecilkan pori-pori.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, dapat dikombinasikan dengan medical treatment lain yang tentunya sesuai dengan anjuran dokter.
Dr. Ervina mengatakan, karena dilakukan dengan tindakan penyuntikan disarankan pasien untuk menjaga kebersihan lokasi bekas suntikan setelah melakukan treatment ini.
Selain itu juga dilarang untuk melakukan olahraga yang berat.
"Harus menjaga tempat suntikannya agar tetap bersih lebih kurang 24 jam pertama, dan semua memang kembali lagi ke masing-masing kulit pasien," jelas Dr. Ervina. (*)