2. Paham prioritas
Selain mengelola aset dengan baik untuk menyiapkan biaya pendidikan anak, orang tua juga harus mengenali prioritas apa yang harus didahulukan dalam mengelola dana pendidikan anak.
Selain itu, orang tua juga harus memahami kemampuan finansial mereka.
“Hal penting itu financial planning, termasuk pemasukan berapa pengeluaran berapa, identify your priority sehingga ada target untuk itu,” kata Lim.
Baca Juga : Beda Usia 13 Tahun hingga Mahar Rumah 2 Miliar, Ini 4 Fakta Pernikahan Bella Luna
3. Mengasuransikan dana pendidikan
Lim mengatakan, tingginya biaya pendidikan anak membuat kita perlu memikirkan opsi asuransi dana pendidikan.
Sehingga ketika orang tua sebagai pemegang polis harus berhadapan dengan berbagai risiko sehingga harus berhenti bekerja, sudah ada dana cadangan untuk pendidikan yang diasuransikan.
“Jadi kalau tiba-tiba orang tua terkena penyakit seperti stroke atau heart attack, financial planning menjadi penting. Jadi ketika orang tua tidak ada, sudah tahu harus gimana,” ujar Lim.
Baca Juga : Adik Kelas Sebut Syahrini Kerap Terciduk Razia di Sekolah! Kenapa?
Selanjutnya, dana yang dialokasikan orang tua untuk asuransi pendidikan setidaknya sebesar 1 persen hingga 20 persen dari pendapatan.
“Asuransi itu kan sebenarnya risk management tool, dia bisa bantu ketika ada kejadian atau sesuatu,” ujar Lim. (*)