NOVA.id - Debat capres kedua antara Joko Widodo alias Jokowi dan Prabowo malam tadi, Minggu (17/2) telah berlangsung seru dan menarik perhatian.
Pasalnya ada banyak hal menarik yang terjadi dalam debat capres tersebut, salah satunya tentang istilah unicorn yang kemudian ramai-ramai dibahas warganet usai debat.
Alkisah, semua bermula saat calon presiden (capres) 01 Jokowi bertanya mengenai kebijakan untuk pengembangan unicorn Indonesia kepada capres 02 Prabowo Subianto.
Baca Juga : Ciptakan Kreasi Kue Terbaik bersama Rich’s dan Simak Tips Cerdik ala Chef Nina Bertha, yuk!
"Infrastruktur apa yang akan bapak bangun untuk dukung pengembangan unicorn-unicorn di Indonesia?" tanya Jokowi kepada Prabowo dalam debat capres kedua semalam.
Terlihat sedikit bingung, Prabowo pun menanggapi pertanyaan tersebut dengan memastikan makna unicorn yang dimaksud lawannya, "Yang bapak masuk unicorn? Unicorn? Yang apa itu online-online itu?," ujarnya.
Dari sana, kata “unicorn” pun langsung menjadi trending di Twitter dan sontak mengundang komentar warganet.
Lantas, apa sesungguhnya makna unicorn dan kaitannya dengan kemajuan bangsa Indonesia ini?
Melansir dari Kompas.com, disebutkan bahwa makna unicorn adalah istilah yang merujuk pada perusahaan-perusahaan rintisan atau start up dengan nilai atau valuasi di atas 1 miliar dolar AS atau setara Rp13,5 triliun (kurs Rp 13.500 per dollar AS).
Seiring dengan revolusi industri 4.0, dari 7 perusahaan unicorn di Asia Tenggara, 4 di antaranya berada di Indonesia.
Adapun 4 perusahaan unicorn itu yaitu Go-Jek, Tokopedia, Traveloka, dan BukaLapak.
Baca Juga : Tabloid NOVA Terbaru: Blak-blakan Vanesha Prescilla Jadi Artis, Katanya: Aku Capek!
Masih mengutip Kompas.com, Go-Jek baru-baru ini konon telah menerima kucuran dana dari Google sebesar 1,2 miliar dollar AS.
Hal ini menjadikan valuasi Go-Jek saat ini ditaksir mencapai 4 miliar dolar AS atau lebih dari Rp53 triliun.
Tokopedia terakhir mendapat suntikan sebesar 1,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp14,7 triliun dari Alibaba Group pada Agustus 2017 silam.
Sebelumnya, Tokopedia juga sudah menerima pendanaan pada 2014 lalu dari Softbank Japan dan Sequoia Capital senilai 100 juta dollar AS atau Rp1,3 triliun.
Sementara Traveloka, mendapatkan pendanaan dari perusahaan travel asal Amerika Serikat (AS) Expedia pada Juni 2017 senilai 350 juta dollar AS atau sekitar Rp4,6 triliun.
Dengan pendanaan tersebut, Traveloka kini telah mencapai nilai valuasi lebih dari 2 miliar dolar AS atau setara Rp26,6 triliun.
Adapun CEO Bukalapak Achmad Zaky menyebut Bukalapak telah memiliki valuasi lebih dari Rp13,5 triliun.
Pemerintah Indonesia sendiri menargetkan agar ada unicorn yang kelima hingga 2019 mendatang
Mengenai dari mana istilah unicorn ini berasal sampai akhirnya muncul di debat capres kedua kemarin, melansir Inc.com, istilah unicorn rupanya diciptakan oleh Aileen Lee.
Baca Juga : Kata Ahli Soal Pernikahan Tetap Bahagia Tanpa Seks, Mungkinkah?
Perempuan ini merupakan founder Cowboy Ventures yang berdiri sejak 2012.
Pemilihan istilah unicorn sendiri berangkat dari citra kuda putih dari kisah mitologi yang langka dan istimewa, serupa dengan gambaran yang ingin dibangun kepada perusahaan-perusahaan “langka” yang berhasil mendapatkan valuasi lebih dari 1 miliar dolar AS.
Tadinya, Aileen ingin memberi istilah “home run” atau “mega hit” bagi perusahaan-perusahaan dengan valuasi tinggi tersebut.
“Tapi kemudian saya memilih unicorn dan ternyata sesuai. Saya ingin menyatakan kelangkaan dan keajaiban proses. Ini (istilah unicorn) sangat pas,” kata Aileen dikutip dari Inc.com.
Wah, gara-gara muncul di debat capres kedua kemarin malam, rupanya begitu ya arti unicorn dalam pertanyaan Jokowi! (*)