Menawarkan imaji-imaji glamor, hiperdramatis, berusaha mirip seperti film-film yang saya sebutkan tadi.
'Apa betul, hanya itu saja yang harus dilakoni dan dipikirkan perempuan?' pikir saya.
Pertanyaan itu selalu mengganggu, bahkan setelah saya mulai meniti karier sekian lama sebagai jurnalis di beberapa media terdahulu (yang tentunya, bukan majalah perempuan!).
Baru setelah tercebur ke NOVA setelah 12 tahun menjadi pekerja media (ini akan saya ceritakan lain kali), jawaban akan pertanyaan itu saya dapatkan. In a hard way.
Baca Juga : Indra Bekti Bagikan Cara Sederhana Kurangi Risiko Kanker! Seperti Apa?
Perempuan Itu Beragam
Selama bekerja di sini, brand yang tahun ini memasuki usia 31 tahun dengan jutaan audiens yang loyal bukan main, telah “menampar” saya setiap hari, setiap minggu, dengan kenyataan bahwa perempuan dan semua urusan hidupnya tidak superfisial.
Justru beragam, dinamis, luar biasa, dan perlu disuarakan lebih sering, dan lebih kencang lagi.
Bersama NOVA, saya bertemu deretan perempuan inspiratif dari Sabang sampai Merauke yang kami daulat sebagai Perempuan Inspiratif NOVA.
Baca Juga : Unicorn Ramai Dibahas Warganet usai Debat Capres Kedua, Apa Arti dan Siapa yang Menciptakan Istilah Ini?