Hoare kemudian bercerita ke saudara perempuannya, Ashleigh Jeffrey tentang apa yang terjadi di sebuah percakapan yang direkam, sehingga menyebabkan Waterson menyalahkan Marcus Lamb dan menyiksanya.
Perlu diketahui, sebelum kasus ini terjadi, telah ada berbagai laporan yang menyatakan bahwa Waterson memiliki temperamen yang berbahaya, termasuk pernah lakukan penyerangan terhadap mantan pacarnya dan juga suami saudara perempuannya.
Baru-baru ini, pengadilan pun telah memutuskan akhir dari kasus ini.
Baca Juga : Syahrini Dikabarkan Pakai Jasa Katering Ruben Onsu untuk Pernikahannya, Bensu Akhirnya Buka Suara!
Sang ibu, Hoare, telah dinyatakan bersalah dan gagal untuk mencegah perlakuan Stephen Waterson yang diketahui dua kali memundurkan kursi mobilnya untuk menjepit tubuh Alfie Lamb.
Sebagaimana dilaporkan laman Metro.co.uk, meski Hoare bebas dari tuduhan pembunuhan, Hoare tetap dinyatakan bersalah karena kasus kekerasan terhadap anak dan penyerangan terhadap saksi Emilie Williams yang juga berada di dalam kendaraan tersebut.
Sementara hakim masih belum bisa menjatuhkan sanksi akibat kasus pembunuhan terhadap Waterson, namun berhasil membuktikan dirinya bersalah karena telah mengintimidasi Marcus Lamb, pria yang mengendarai mobil tersebut.
Baca Juga : Pernikahan Syahrini dan Reino Barack Diisukan Digelar Hari Ini, Krisdayanti: Selamat Jadi Istri yang Baik
Di pengadilan, jaksa Duncan Atkinson menyebutkan bahwa pasangan ini sama-sama memiliki andil dalam kematian Alfie Lamb.
Atkinson mengatakan, “Ketika anak ini mulai menangis, ketika dirinya menyebut tak punya cukup ruang, ketika dia terbatuk-batuk seperti akan sakit, ketika dirinya berteriak, ketika dia (Hoare) bisa melihat bahwa Alfie tidak punya ruang yang cukup, dia harusnya bisa menggendong Alfie namun pada kenyataannya itu tidak dilakukan dan dia (Alfie) meninggal,”
Keduanya pun sama-sama ikut dinyatakan bersalah atas konspirasi menyampaikan pengakuan bohong di depan pengadilan.
Dari kejadian tersebut, kita mungkin harus betul-betul merenung bersama, ya, Sahabat NOVA.
Sudah benar-benar siapkah kita untuk punya anak dan menyayanginya sepenuh hati kita, alih-alih justru mengecewakannya dan menjadikannya korban pelampiasan amarah? (*)