NOVA.id – Donor darah ternyata tak bisa sembarang, karena nyawa banyak orang bergantung dengan kita.
Saat ingin mendonorkan darah, kita seharusnya periksa kondisi kita terlebih dahulu.
Walaupun secara fisik kita sehat, belum tentu “mesin” kita juga sehat, termasuk darah.
Karena itu, saat melakukan transfuse darah orang yang mengidap penyakit tertentu tidak disarankan untuk melakukannya.
Sebab, orang tersebut bisa mengalami pendarahan.
Nah, jenis penyakit apa saja yang dilarang?
Baca Juga : Dari Anang hingga Daniel Mananta, Ini 5 Pria yang Diisukan Pacari Syahrini sebelum Dinikahi Reino Barack
Berikut ulasannya.
-Pasien dengan mag kronis dan berisiko perdarahan.
-Anemia hemolitik atau trombositopenia yang bisa mengakibatkan kerusakan sel darah dalam jumlah besar.
-Penyakit pada sumsum tulang yang menyebabkan produksi sel darah terganggu, misalnya anemia aplastik.
Baca Juga : Miris! Gara-Gara Mengidap HIV, Anak-Anak ini Kerap Pindah Rumah karena Ditolak Warga
-Pasien hemofilia yang berisiko mengalami gangguan produksi beberapa komponen darah.
-Pasien thalasemia yang mengalami gangguan pada hemoglobin dalam sel darah merah. pada pasien yang parah mungkin butuh transfusi darah rutin.
- Pasien dengan kerusakan hati yang parah. Kondisi ini mungkin membutuhkan transfusi plasma darah atau transfusi albumin/protein darah.
Baca Juga : Tengkoraknya Hancur, Bocah Ini Meninggal Usai Selamatkan Sang Ibu dari Pemerkosaan
-Pasien kanker berisiko mengalami penurunan produksi sel darah merah, sel darah putih dan trombosit.
Di sisi lain, pengobatan kemoterapi juga dapat menurunkan produksi darah.
Maka pasien kanker juga mungkin membutuhkan transfusi darah.
Baca Juga : Berlabuh di Syahrini, Ini Lika-liku Perjalananan Cinta Reino Barack dari Sandra Dewi hingga Luna Maya
Jadi periksa dulu ya!(*)
Hilman