NOVA.id - Untuk ilmu pengetahuan ada banyak cara dilakukan, oleh para peneliti.
Mempelajari segala hal di dunia termasuk dengan tubuh manusia.
Bahkan seorang perempuan merelakan tubuhnya menjadi objek penelitian dan membagi tubuhnya menjadi ribuan potong.
Baca Juga : Sempat Promo Gelar Konser Solo di Indonesia, Konser Seungri BIGBANG di Jakarta Mendadak Dibatalkan
Perempuan bernama Susan Potter bersedia menyumbangkan tubuhnya untuk ilmu pengetahuan ketika dia telah meninggal nantinya.
Keinginan tersebut memang sudah dia ungkapkan sendiri sebelum meninggal.
Pada tahun 2000, Potter menyumbangkan tubuhnya untuk sains di University of Colorado Anschutz Medical Campus.
Baca Juga : Tak Bisa Bertemu Langsung, Ani Yudhoyono Minta Maaf ke Besan karena Hanya Bertemu Lewat Kaca
Dia ingin menjadi sejarah, setidaknya melalui tubuh yang dimilikinya.
Lima belas tahun setelah dia mengungkapkan hal tersebut dia meninggal pada usia yang ke 87 tahun.
Setelah kematiannya, tubuh Susan Potter dibekukan dalam suhu -15 derajat Fahrenheit selama dua tahun.
Baca Juga : Terlanjur Bangun Rumah Mewah untuk Calon Istri, Putra Venna Melinda Putus dari Natasha Wilona?
Tubuhnya dilumuri alkohol polivinil untuk mencegah pembakaran di dalam freezer.
Dan kemudian pada tahun 2017 tubuhnya dibagi menjadi 27 ribu potongan.
Tubuhnya dipindai dengan komputer dan membentuk semacam catatan digital yang dapat digulirkan dari tubuhnya.
Sebelum dia meninggal Susan membawa sebuah kartu yang akan memberi tahu siapa pun yang menemukan tubuhnya bahwa mereka hanya memiliki empat jam untuk membuat tubuh Susan beku agar kelestariannya berfungsi.
Baca Juga : Baru Sah Menikah, Mbak You Terawang: Syahrini-Reino Barack Dibumbui Orang Ketiga pada Tahun ke-2
Kini tubuhnya didokumentasikan untuk referensi penelitian selama bertahun-tahun ke depan. (*)