NOVA.id - Untuk merawat kecantikan kulit, salah satu yang disarankan adalah menggunakan masker wajah.
Agar lebih praktis, bahkan kini terdapat inovasi masker yang tinggal pakai.
Masker ini dikenal dengan masker tisu atau sheet mask.
Baca Juga : Desebut Minta Mahar Rp2 Miliar, Marion Jola Ungkap yang Sebenarnya
Meski bisa menjaga kecantikan kulit, masker tisu dituding bisa merusak lingkungan.
Benarkah?
Melansir Kompas.com dari laman huffingtonpost.com, masker sekali pakai seperti sheet mask diketahui menghasilkan sampah cukup banyak.
Baca Juga : Sidang Perdana Ratna Sarumpaet Digelar, Atiqah Hasiholan Ungkap Keinginannya
Bukan cuma lembaran maskernya tapi juga kemasan plastiknya yang tidak mudah didaur ulang.
Menurut data badan Environmental Protection Agency, wadah dan kemasan menempati porsi tertinggi dari sampah padat.
Di Amerika Serikat tahun 2015 ada 77.9 juta ton sampah kemasan.
Baca Juga : Sempat Promo Gelar Konser Solo di Indonesia, Konser Seungri BIGBANG di Jakarta Mendadak Dibatalkan
Memang lembaran masker itu bukan satu-satunya yang bertanggung jawab pada sampah, tetapi sheet mask yang cuma bisa sekali pakai akan menghasilkan banyak sampah.
Menurut pakar makanan dan pertanian Darby Hoover, kemasan sheet mask pada umumnya dibuat dari kombinasi almunium dan plastik yang sulit didaur ulang.
"Ini berarti kantung masker itu hanya akan berakhir di tempat sampah. Apalagi butuh ratusan tahun untuk mengurai plastik," kata Hoover.
Baca Juga : Jarang Terekspos, Ini 3 Fakta Kakak Reino Barack yang Cantiknya Khas Perempuan Jepang
Ia mengatakan, mengurangi jumlah kemasan atau membuat kemasannya dari material hasil daur ulang bisa membantu mengurangi jejak ekologi.
"Menjual sheet mask sekali banyak dan bukan dikemas satuan, juga bisa mengurangi sampah," katanya.
Walau kebanyakan lembaran masker terbuat dari kapas, tetapi kandungan skincare di dalamnya bisa membuatnya tidak mudah diurai.
Baca Juga : Reino Barack Buru-Buru Nikahi Syahrini, Denny Darko Coba Ungkap Alasan di Balik Keputusan Reino!
Dalam penelitian yang dilakukan pakar gaya hidup hijau, Ashlee Piper, hal itu memang jadi masalah.
"Masker memang terbuat dari kapas, tetapi masalahnya lembaran ini direndam dalam bahan non organik dan kandungan yang sulit diurai di tanah," katanya.
Selain itu, ada juga sheet mask yang terbuat dari material sintetis seperti nylon atau semacamnya yang sulit diurai.
Baca Juga : Geram, Shandy Aulia Siap Polisikan Seorang Warganet dengan Akun Yasmine Mercy
Produk ramah lingkungan
Menghindari sama sekali produk yang mudah didaur ulang dan diurai, atau menghindari masker sekali pakai, memang tidak mudah.
Namun ada beberapa hal yang bisa kita lakukan.
Misalnya menggunakan produk organik yang mudah terurai.
Baca Juga : Zaskia Adya Mecca Ceritakan Drama Miliki Banyak Anak! Duh, Kenapa ya?
Beberapa brand skincare telah mengeluarkan lini produk yang lebih ramah lingkungan, misalnya Innisfree dari Korea yang memiliki lembaran masker biodegradeble atau Andalou Naturals.
Cara lain adalah membeli produk yang tidak dikemas satuan sehingga penggunaan plastik bisa dikurangi. (*)
Artikel ini sudah pernah tayang di laman Kompas.com dengan judul Benarkah "Sheet Mask" Mencemari Lingkungan?