Penipuan Mengatasnamakan Situs Belanja Online Kian Marak, Ini Cara Menghindarinya!

By Jeanett Verica, Minggu, 3 Maret 2019 | 08:00 WIB
Ilustrasi Penipuan di Situs Belanja Online (iStock)

NOVA.id - Mulai sekarang, pengguna aplikasi e-commerce dan situs belanja online wajib berhati-hati, lho!

Sebab, meski cara berbelanja menggunakan situs belanja online semakin memudahkan kehidupan kita, nyatanya kita bisa menjadi korban kriminal orang-orang yang memanfaatkan e-commerce!

Yup! Mengutip informasi Kompas.com, Januari 2019 lalu misalnya, dua pengguna aplikasi Bukalapak sempat melaporkan kehilangan uangnya di aplikasi tersebut lantaran terkena penipuan mengatasnamakan situs belanja online.

Baca Juga : Melaney Ricardo Beri Dukungan untuk Luna Maya hingga Beri Selamat untuk Reino Barack dan Syahrini

Modusnya, pelaku mengirim tautan berbahaya ke kotak pesan korban di aplikasi.

Menanggapi hal tersebut, Bukalapak pun secara khusus meminta para penggunanya mewaspadai phishing, tindakan kriminal untuk mendapatkan informasi pribadi korban dengan berpura-pura menjadi pihak berwenang.

Bahkan, percobaan phishing ini mengalami kenaikan hingga 65 persen pada tahun lalu (2018)!

Baca Juga : Jangan Abaikan Nyeri Perut di Sisi Kiri, Waspadai 5 Penyakit Kronis Ini

Data Magneto IT Solution mengatakan, industri e-commerce memang rentan jadi target phishing.

Lantas, bisakah penipuan yang mengatasnamakan situs belanja online ini kita hindari?

Jawabannya, tentu saja bisa!

Yuk, simak cara-cara agar kita terhindar dari penipuan menggunakan nama situs belanja online ini!

1. Periksa identitas pengirim

Caranya, kita bisa selalu memeriksa keabsahan email pengirim, karena email untuk menipu biasanya terlihat mirip dengan email pada umumnya.

2. Tidak mengunduh data sembarangan

Meski email tersebut dibuat seolah-olah terpercaya, kita tetap wajib waspada.

Jangan pernah mengunduh lampiran data dari pengirim yang kita tidak kenal dan tidak relevan.

Alasannya, lampiran tersebut mengandung virus.

Baca Juga : Sama-Sama Tawarkan Keuntungan Berlipat, Lebih Baik Pilih Investasi ORI atau Reksa Dana?

3. Tidak membuka link

Selain tidak mengunduh data sembarangan, jangan pula sekali-kali kita membuka tautan (link) apapun di dalam konten.

Kita juga harus memerhatikan teknik penulisan pada email-email berkedok penipuan, karena seringkali banyak memuat banyak sekali kesalahan penulisan.

4. Rahasiakan informasi selalu

Yang terpenting, ketika berselancar di dunia maya, selalu rahasiakan informasi-informasi penting terkait diri kita.

Misal, jangan pernah membagikan informasi akun pengguna (nama pengguna & kata sandi), data finansial (CVV kartu kredit, 3 nomor yang ada di belakang kartu), dan data lain yang sensitif.

Baca Juga : Ramai-Ramai Artis Berinvestasi Termasuk Cinta Laura, Begini Siasat Hindari Investasi Bodong

 

5. Biasakan verifikasi

Yuk, selalu budayakan verifikasi terhadap setiap informasi yang kita terima.

Salah satunya, jangan langsung mempercayai penawaran fantastis yang tidak masuk akal.

Baca Juga : Tahu Cara Cepat Menghilangkan Lemak di Perut Ini, Kita Tak Perlu Lagi Khawatir Kegemukan

Bila kita bisa menjaga data pribadi kita dan tidak sembarangan percaya terhadap email-email yang mencurigakan, niscaya kita bisa, kok, terhindar dari segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan situs belanja online.

Menikmati belanja online pada momen ulang tahun, Ramadhan, Lebaran, Natal, Harbolnas, sampai Tahun Baru sih sah, tapi selalu hati-hati, ya! (*)