Banting Anak, Istri dari Supir Ojek Online Ini Menderita Baby Blues Parah Karena Mom Shaming

By Alsabrina, Minggu, 3 Maret 2019 | 17:37 WIB
Baby blues karena mom shaming (SolStock)

NOVA.id - Pernahkah di antara Sahabat NOVA melontarkan kalimat "kok lahiran caesar sih?" atau "bu, kok anaknya nangis dibiarin saja?" atau kalimat dikte lainnya?

Atau justru Sahabat NOVA yang menjadi sasaran ibu-ibu yang senang melontarkan kalimat tanya seperti tadi? Hal tersebut dikenal dengan istilah mom shaming.

Mom shaming merupakan hal merendahkan atau mempermalukan seorang ibu.

Baca Juga : Putri Denada Pamerkan Punya Hadiah Lain dari Jokowi pada Sang Ayah: Papa Ini dari Pak Presiden

Perkataan atau pertanyaan yang menyudutkan ibu seperti itu bisa menyebabkan rasa stres dan depresi.

Sang ibu pun rentan terkena baby blues, kondisi gangguan mood yang dialami ibu setelah melahirkan bayi.

Seperti kisah yang dibagikan oleh akun instagram @chaisplay.

Baca Juga : Verrell Bramasta dan Natasha Wilona Bantah Putus, Denny Darko Justru Ramalkan Hal Berbeda!

Diceritakan, supir ojek online yang ditumpanginya mengisahkan mengapa dirinya menjadi seorang supir ojek online.

Ini dikarenakan istri dari supir ojek mengalami baby blues yang parah hingga menyebabkan sang supir resign dari kerjaannya. Baby blues terjadi karena sang istri mendapatkan mom shaming.

"Gara-gara lahiran secar itu, Mas. Sama ibu saya, mbak-mbak saya, tetangga, ipar-ipar itu gak disupport malah dicelatu karena gak bisa lahiran normal.

Baca Juga : Ramalan Wirang: Ada Perselingkuhan antara Syahrini-Reino Barack, Luna Maya segera Bahagia

Padahal istri saya sudah bukaan lengkap sehari semalam sudah sakit di rumah bidan. Tapi bayi gak turun-turun, terus dirujuk ke Binasehat (rumah sakit). Kata dokter, air ketuban sudah keruh harus segera operasi.

Namanya saya panik ya, Mas. Ga tega juga lihat istri gulang guling kesakitan, saya langsung iya. Pake askes dari kantor," cerita sang supir yang ditulis di akun @chaisplay.

"Besoknya istri baru bisa keluar dari ruang post operasi. Bukannya memberi support, tapi istri disambut dengan 'kenapa kok secar? Ga kuat ngeden? Jarang gerak? Kurang iman' dan lain sebagainya oleh ibu saya bahkan oleh ibu mertua saya".

"Dari situ istri saya hanya diam, saya pegang tangannya, menguatkan. Siangnya, ipar-ipar itu pada datang, Mas. Tambah lagi hujatannya.

Baca Juga : Manis, Intip Kebiasaan Unik Ammar Zoni Sebelum Irish Bella Tidur

Kali ini yang dihujat masalah 'ngabisin uang' karena secar biayanya mahal. Tapi nyawa istri lagi bertaruh, Mas. Mana sempat saya mikir uang," cerita sang supir.

Lalu, sang supir pun mengatakan bahwa sepulangnya ke rumah, si istri mengamuk bahkan hingga membanting si buah hati.

"Saya lihat dari hari ke hari kok istri saya itu suka ngelamun, terus tiba-tiba nangis sendiri. Puncaknya, ketika si kecil umur 1 bulan setengah, Mas.

Baca Juga : Ibu Mertua Syahrini Tereskpos, Netizen Bilang Cantik dan Sangat Mirip dengan Reino Barack

Si kecil nangis tengah malam, minta nenen. Istri saya ngamuk kayak orang kesetanan, lalu anak saya dibanting di kasur matras di bawah yang saya pakai tidur".

Merasa aneh dengan kelakuan sang istri hingga membanting si buah hati, ia pun membawanya ke dokter jiwa. Di sanalah baru ketahuan jika sang istri kena baby blues yang dikarenakan pertanyaan merendahkan seorang ibu.

"Kaget saya, Mas. Saya ga paham sama kaya gituan. Tapi dokternya kooperatif, semuanya dijelaskan dengan rinci. Istri saya dijadwalkan konsultasi beberapa kali. Saya lakoni, Mas.

"Kata dokternya, istri saya sering dicelatu sama ibu saya dengan kata-kata yang menyakitkan, cenderung menyalahkan, menghujat. Dan istri saya kebawa perasaan, dan akhirnya sampai seperti ini.

Kata dokter, istri saya butuh pendampingan oleh orang-orang yang mensupport dia," cerita sang supir.

Mendengar hal tersebut, ia pun memutuskan resign untuk merawat sang istri dan ia pun melarang ibunya untuk bertemu si istri sementara waktu.

Baca Juga : Usai Bercerai dari Gading Marten, Gisel Tetap Lakukan Hal Ini untuk Roy Marten

Seperti yang ditulis dalam Psychology Today yang NOVA.id lansir mengatakan bahwa mom shaming memang sering terjadi di dalam orang tua sendiri, yakni 37 persen dan mertua, 31 persen.

Untuk itu, sebaiknya jaga lisan kita ketika berbicara ya Sahabat NOVA. Ini bisa menyebabkan hal buruk bagi seseorang yang mendengar perkataan menyakitkan dari kita.(*)