NOVA.id - Tak hanya junk food, bungkusnya pun ternyata juga berbahaya bagi kesehatan loh.
Waduh, bagaimana bisa?
Tahukah Sahabat NOVA bahwa bungkus makanan cepat saji ternyata mengandung bahan kimia yang dikenal sebagai zat perfluoroalkyl (PFASs).
Baca Juga : Ibunda Mikha Tambayong akan Dimakamkan Satu Liang dengan Ayahnya
Menurut penelitian baru dari Harvard School of Public Health, penggunaan bungkus makanan tersebut akan berdampak pada terlambatnya metabolisme. Metabolisme yang lambat dapat menyebabkan penambahan berat badan dan juga dapat mengganggu berat badan.
PFASs digunakan dalam segala hal mulai dari kain pakaian hingga permukaan peralatan masak.
Baca Juga : Jelang Hari Perempuan Internasional, The Habibie Center Selenggarakan Talkshow dan Pameran PERAN
Dalam makanan cepat saji, mereka menggunakan bungkus makanan yang mengandung PFASs tersebut untuk mengemas sekaligus mencegah lemak pada makanan agar tidak menetes. Namun menurut Daily Mail, “Bahan kimia dapat meresap ke dalam makanan dan kemudian dicerna dan diserap ke dalam aliran darah."
Peneliti studi utama Qi Sun mengatakan bahwa penelitian ini menemukan hubungan yang jelas antara paparan PFASs dan metabolisme yang lamban.
Baca Juga : Cantik, Muda, dan Berprestasi, Maudy Ayunda Diterima di Dua Kampus Bergengsi Wah, ternyata tak cuma makanannya yang berbahaya bagi kesehatan, namun juga bungkusnya memiliki dampak buruk untuk kita. Setelah mengetahui fakta ini apakah Sahabat NOVA tetap akan mengonsumsi makanan cepat saji? (*)