Lantas, bagaimana caranya?
Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., Psikolog, seorang psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia menyarankan, orangtua harus menyadari dulu apa yang paling berkesan saat masa anak-anak dahulu, baik itu momen positif maupun negatif.
“Kemarahan yang muncul semasa kanak-kanak yang belum selesai bisa terbawa tanpa sadar hingga dewasa seiring bertambahnya tuntutan peran sebagai orang dewasa karena pertambahan usia,” jelas Vera.
Baca Juga : Pentingnya Mengajarkan Anak Berbagi untuk Membentuk Pribadi Penuh Cinta
Cari titik masalahnya kemarahan kita, lalu berdamai.
Setiap peristiwa membuat simpul dalam diri seseorang.
Jika dibiarkan menumpuk atau tidak terurai, maka tali kehidupannya sulit terbentang jauh, tersangkut oleh simpul atau sulit move on.
Baca Juga : Pernah Ngaji Bersama Syahrini, Kata-Kata Pedas Kartika Putri Sindir Luna Maya?