Bolehkah Penyintas Kanker Melakukan Hubungan Seksual? Ini Jawabannya

By Dionysia Mayang Rintani, Jumat, 8 Maret 2019 | 00:00 WIB
Bolehkah Penyintas Kanker Melakukan Hubungan Seks? (istock)

NOVA.id – Ada beberapa kondisi di mana kita merasa tak percaya diri untuk melakukan hubungan intim. Salah satunya, karena kondisi tubuh setelah menjalani operasi kanker.

Namun, menurut Dr. Toto Imam, S,Sp.OG(K)Onk., tak perlu merasa khawatir bahwa seks tak lagi memuaskan seperti dahulu.

Baca Juga : Jarang Terekspos, Intip 4 Pesona Ibunda Olla Ramlan yang Selalu Tampil Bersahaja

“Seksualitas bukan hanya masalah hubungan seks, tetapi meliputi hubungan fisik, psikologis, emosional, dan aspek sosialnya,” jelas Dr. Toto.

Berhubungan seks itu dibolehkan, seperti yang dijelaskan oleh Dr. Toto, karena bagaimanapun juga seks adalah faktor penting dalam hidup yang berkualitas, baik bagi perempuan maupun laki-laki, termasuk juga bagi para penderita kanker.

“Namun, bila istri merasa tak nyaman, maka bisa diganti dengan sentuhan, dekapan, pelukan, atau ciuman mesra,” jelasnya.

Baca Juga : Berinterior Serba Emas dan Garasi Tembus Pandang, Rumah Syahrini Mewah Bak Istana!

Sebenarnya, keluhan yang sering muncul ketika berhubungan seks disebabkan oleh terapi yang sedang dijalankan, bukan karena kankernya.

Menurut Dr. Toto, ada beberapa keluhan yang muncul, dan sebenarnya tak benar.

Yang pertama, kemoterapi dan radiasi di area panggul akan merusak ovarium.

Baca Juga : Ditanya Soal Pernikahan, Nikita Mirzani: Gua Mau Ngalahin Ayu Azhari

Faktanya, kemoterapi dan radiasi sama sekali tidak mengganggu ovarium.

Kemudian, banyak juga yang memercayai bahwa vagina akan memendek setelah kemoterapi.

Faktanya, vagina tak akan berubah ukurannya, hanya saja memang ada kemungkinan berkurang elastisitasnya.

Baca Juga : Kisah Pilu Desy Ratnasari dan Almarhumah Nenek Tidur di Terminal Bus

Bila ada masalah saat berhubungan seksual dengan suami, Dr. Toto menganjurkan untuk selalu mengkomunikasikannya dengan suami.

Selain itu yang perlu diingat adalah diperlukan waktu untuk penyembuhan, dan juga harus mengatur posisi yang sesuai. (*)