Mantan Istri Faisal Nasimuddin Diduga Alami KDRT, Ini yang Harus Diperhatikan Perempuan Saat Mendapat Kekerasan dari Pasangan

By Alsabrina, Sabtu, 9 Maret 2019 | 11:54 WIB
Kekerasan dalam rumah tangga (SolStock)

NOVA.id - Kandas dari Reino Barack, Luna Maya kedapatan dekat dengan konglomerat Malaysia, Faisal Nasimuddin.

Luna Maya dan Faisal Nasimuddin pun sering berbalas komentar di instagram pribadi masing-masing.

Tak banyak orang tahu, Faisal Nasimuddin juga seorang orang tua tunggal dari 3 orang anak dan ia memiliki mantan istri bernama Emilia Hanafi.

Baca Juga : Beda dari Mantan Syahrini, Faisal Nasimuddin yang Dikabarkan Dekat dengan Luna Maya Punya Gelar Bangsawan Asli

Menurut kabar yang beredar, salah satu alasan mengapa mereka sampai bercerai adalah adanya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami oleh Emilia Hanafi.

Hal tersebut diperkuat dengan unggahan foto Emilia Hanafi pada instagram pribadinya.

Terlihat, sekujur tubuh Emilia tampak lebam-lebam dan kini ia sedang mencari keadilan terhadap kasusnya.

Tak sedikit pula perempuan-perempuan di Indonesia yang mengalami hal yang sama seperti yang Emilia rasakan.

Baca Juga : 6 Fakta Zul Zivilia Terjerat Narkoba, Balas Budi Buat Dirinya Terancam Hukuman Mati

Komnas Perempuan Indonesia mengungkapkan terdapat 259.150 kasus kekerasan atas perempuan sepanjang tahun 2016, yang dihimpun dari data di Pengadilan Agama dan yang ditangani lembaga mitra pengadaan layanan di Indonesia.

Data yang himpun seluruh data yang dihimpun 94% berasal dari kasus/perkara yang ditangani pengadilan agama yaitu 245.548 kasus kekerasan terhadap istri yang berakhir dengan perceraian.

Sementera kekerasan yang terjadi di ranah personal ditangani oleh lembaga mitra pengada layanan mencapai 10.205 kasus.

Baca Juga : Disebut Dekat dengan Luna Maya, Faisal Nasimuddin Pernah Tersandung Kasus KDRT?

Pengaduan langsung ke Komnas Perempuan juga menunjukkan kasus kekerasan rumah tangga masih tinggi yaitu 903 kasus, dari total 1.022 pengaduan.

Setidaknya ada dua faktor yang memengaruhi korban KDRT sehingga tak ingin keluar dari lingkaran kekerasan, yakni faktor ekonomi dan faktor psikologis.

Ketidakmampuan perempuan dalam menghidupi dirinya sendiri (pun dengan sang anak) membuat dirinya "rela" menjadi objek kekerasan.

Baca Juga : 4 Fakta Emilia Hanafi, Mantan Istri Faisal Nasimuddin yang Diduga Alami KDRT

Perempuan ini menggantungkan hidup mereka kepada suami sehingga apa yang dilakukan oleh suami akan diterimanya.

Faktor psikologi memperlihatkan bahwa ada perempuan yang rela menjadi korban karena takut kehilangan suami, takut dicap gagal oleh lingkungan sosial (terutama keluarga), dan perempuan yang mengharapkan adanya perubahan pada suaminya.

Dua faktor tersebutlah yang membuat perempuan enggan mengakhiri lingkaran kekerasan dalam rumah tangga.

Baca Juga : Jadi Pengedar Narkoba Jaringan Besar, Zul Zivilia Terancam Hukuman Mati

Namun, para perempuan di luar sana harus memperhatikan hal ini jika mendapat perlakuan KDRT dari pasangan, seperti yang dilansir dari yayasanpulih.org.

Jika sampai harus pergi ke rumah kerabat atau rumah aman, bawalah:

1. Surat-surat penting dan berharga seperti KTP/SIM, akte kelahiran, buku nikah, surat-surat kendaraan, asuransi,bukti jual-beli/utang-piutang, ijazah/raport, buku catatan medis, paspor, dan dokumen penting lainnya (misalnya dokumen perceraian atau surat perintah pengadilan);

2. Buku tabungan, ATM, atau kartu kredit;

3. Uang;

4. Kunci cadangan;

5. Obat-obatan atau resep jika ada;

6. Nomor telepon dan alamat keluarga, teman, dokter, pegacara, dan lain-lain;

7. Pakaian dan benda-benda yang meiliki nilai penting bagi ibu dan anak, misalnya selimut atau mainan kesayangan anak.

Baca Juga : Jarang Terekspos, Intip 5 Pesona Kakak Ria Ricis yang Berprofesi Sebagai Dokter

Bagaimana melindungi diri ketika sudah tidak lagi bersama pelaku?

1. Cari informasi di mana kita dapat meminta bantuan: hapalkan nomor telepon yang bisa Moms hubungi dalam keadaan darurat.

2. Letakan telepon atau handphone (jika memiliki) dalam ruangan di mana kita bisa menguncinya dari dalam.

3. Jika pelaku sudah tidak tinggal bersama ibu lagi, segera ganti kunci pagar, pintu, dan jendela

4. Pasang atau perbaiki sistem pengamanan rumah (teralis, lampu, slot pintu, dan lain-lain).

5. Buatlah rencana untuk menyelamatkan diri dan ajarkan kepada anak-anak.

6. Pikirkan kemana Moms harus pergi jika sampai harus melarikan diri.

7. Minta tetangga menelepon polisi jika mereka melihat pelaku di rumah.

Buat kode rahasia yang hanya diketahui oleh kita dan tetangga agar mereka dapat menghubungi polisi jika ibu memerlukannya, misalnya menutup dan membuka tirai dua kali berturut-turut atau menyalakan dan mematikan lampu teras berulang-ulang.

8. Siapkan tas yang berisi benda penting dan dibutuhkan (uang, pakaian, barang berharga, kunci cadangan, KTP, akte kelahiran, ijazah, buku raport, kartu sehat, obat-obatan, mainan anak atau foto).

Simpan di tempat yang aman atau titipkan kepada teman atau kerabat yang kita percaya.

Baca Juga : Membangun Kesetaraan Gender Menjadi Tema yang Diangkat di Hari Perempuan Internasional 2019

 

Bagaimana membuat anak lebih aman?

1. Beritahu pihak sekolah siapa aja yang boleh menemui dan menjemput anak.

Jika perlu buat kata sandi yang hanya diketahui oleh pengasuh dan pihak sekolah sehingga mereka yakin bahwa yang menelepon itu kita atau kerabat.

Berikan foto pelaku kepada pengasuh dan pihak sekolah.

2. Pastikan bahwa anak tahu bagaimana cara memberitahu guru jika ia melihat pelaku di lingkungan sekolah.

3. Pastikan bahwa pihak sekolah tidak akan memberikan alamat atau telepon rumah kita kepada siapapun.

Baca Juga : Dewi Lestari hingga Laksmi Pamuntjak, Ini 5 Penulis Perempuan Inspiratif Lewat Karyanya di London Book Fair 2019

Bagaimana melindungi diri di luar rumah?

1. Ubah kebiasaan.

Jauhi tempat-tempat yang biasa ibu kunjungi ketika bersama dengan pelaku. Pilihlah pasar, bank dan toko yang berbeda.

2. Usahakan kita selalu ditemani dengan orang yang berbeda.

3. Buka rekening tabungan baru atas nama kita dan tutup semua rekening atas nama bersama.

4. Bawalah selalu nomor telepon darurat dan jika ada, bawa pula fotokopi surat keputusan pengadilan.

Baca Juga : Adik Faisal Nasimuddin Beri Komentar Ini untuk Luna Maya, Lampu Hijau Jadi Menantu?

Bagaimana membuat diri lebih aman di tempat kerja?

1. Ceritakan permasalahan yang ibu alami kepada orang yang kita percaya di tempat kerja.

2. Jika ada, simpan fotokopi surat keputusan dari pengadilan di tempat kerja.

3. Tunjukan dan berikan foto pelaku kepada satpam atau teman kerja.

4. Jika memungkinkan, mintalah bantuan dari teman kerja atau atasan sehingga pelaku sulit menghubungi atau menemui kita di kantor.

5. Jangan pergi makan siang sendirian.

6. Jangan pergi atau pulang malam sendirian. Jika terpaksa, minta satpam untuk menemani sampai kita mendapatkan kendaraan.

Baca Juga : Fakta Baru Hubungan Luna Maya dan Faisal Nasimuddin Dibeberkan Sang Sahabat

Beranikan diri untuk mengakhiri lingkaran kekerasan ya Sahabat NOVA!(*)