Kate Middleton Pernah Dibully di Sekolah, Alumni Ungkap: Kate Sengsara Sejak Awal

By Hinggar, Selasa, 12 Maret 2019 | 07:30 WIB
Kate Middleton Tampil Berani dan Cetar saat Hadiri Ulang Tahun Ibunya (harpersbazaar.com Getty Images Matthias Nareyek)

NOVA.id - Cantik, anggun dan memiliki fisik yang sempurna, tak membuat Kate Middleton jauh dari apa yang dinamakan bullying.

Saat berada di Sekolah Menengah Pertama, Downe House dirinya pernah menjadi sasaran pengganggu yang membuatnya tak bahagia.

Kate menjadi siswa di Sekolah Menengah Pertamanya di Downe House saat berusia 13 tahun.

Baca Juga : Beberkan Luna Maya Berubah Sejak Putus dari Reino Barack, Satpam Rumahnya: Kayak Galau

Dan jarak usia menjadi masalah di sekolah tersebut karena yang lain masuk ke sekolah di usia 11 tahun.

Masalah fisik Kate Middleton juga menjadi sesuatu yang dipermasalahkan di Downe House.

"Menjadi sangat ramping dan kepala lebih tinggi dari teman-temannya, dia menonjol karena alasan yang salah dan diejek karena kurus." ungkap penulis kerajaan Katie Nicholl.

Baca Juga : Ke Jepang Tanpa Anak-Anak, Nia Ramadhani Siapkan Surprise untuk Ulang Tahun Mama Mertua

Seorang alumni Down House mengatakan bahwa lingkungan tersebut memiliki banyak tekanan.

"Itu adalah sekolah yang sangat banyak tekanan," ungkap Emma Sayle.

"Gadis-gadis itu semuanya berprestasi tinggi, dan ada banyak gadis dengan kelainan makan, semua orang ingin menjadi yang terbaik, dan paling cantik. Kurasa Kate sengsara sejak awal," lanjutnya.

 Baca Juga : Putri Titian Menantikan Anak Kedua, Kabar Duka Justru Datang dari Ayahanda

Jika digambarkan bahwa sekolahnya penuh dengan tekanan, apakah Kate Middleton juga memiliki hal yang disukainya di sekolah?

Kate merupakan atlet di lapangan hoki, dan dia adalah pemain yang luar biasa.

Tetapi sayangnya tim tersebut tidak ada di sekolah, dan hanya ada lacrosse yang belum pernah dimainkannya selama ini.

 Baca Juga : Sebelumnya Akui Tak Mau Menikah, Ini Alasan Reino Barack Mantapkan Hati Pinang Syahrini

Dia pun tak bisa bermain di olahraga tersebut setelah gagal dalam ujicoba. (*)