Dipaksa Layani 31 Pria, Ini Isi Pesan Terakhir Aktris Jang Ja Yeon sebelum Bunuh Diri 10 Tahun Silam

By Tiur Kartikawati Renata Sari, Jumat, 15 Maret 2019 | 13:49 WIB
Dipaksa Layani 31 Pria, Ini Isi Pesan Terakhir Aktris Jang Ja Yeon Sebelum Bunuh Diri 10 Tahun Silam (Soompi)

NOVA.id - Kasus skandal asusila tengah membuat dunia hiburan di Korea Selatan geger.

Baru-baru ini Seungri Big Bang dan Jung Joon Young ditetapkan sebagai tersangka kasus penyebaran video syur dan prostitusi yang membuat publik geram.

Kasus ini seolah mengingatkan kejadian nahas yang dialami artis Jang Ja Yeon yang meninggal bunuh diri akibat depresi seperti dilansir dari Bangkapos.

Baca Juga : Yuk, Ikuti #DoItWithOats Competition dan Menangkan Hadiah Jalan-Jalan ke Bangkok

Pada 2009 silam, Jang Ja Yeon ditemukan bunuh diri dalam kamarnya dengan 7 lembar surat yang ditulisnya.

Tak disangka 7 lembar surat Jang Ja Yeon ini berisi sisi kelam dunia hiburan yang selama ini menjadi sumber depresinya.

Betapa menderita, aktris Boys Over Flower ini dipaksa layani 31 pria dari dunia hiburan.

Baca Juga : Oats Sebagai Solusi Praktis Untukmu yang Sering Skip Sarapan!

Melansir dari Korea Times, Kantor Polisi Bundang mengonfirmasi bahwa dalam surat tersebut sang aktris dipukuli dan dipaksa mengantarkan minuman keras.

Tak hanya itu, Jang Ja Yeon dipaksa berhubungan seks dengan sederet sutradara, CEO, dan petinggi media.

Sebanyak 40 polisi turut mengusut kasus ini dan menugaskan tim investigasi khusus.

Baca Juga : Syahrini Dapat Mahar Berlian Rp40 Miliar, Reino Barack: Mampunya Cuma Segitu

Namun demikian, tidak satupun nama yang dituliskan Jang Ja Yeon terbukti bersalah.

Hanya CEO agensi Jang Ja Yeon dan managernya yang ditahan dan didenda sesuai hukum.

Jang Ja Yeong menuangkan pengalaman tak menyenangkan selama menjadi aktris pendatang baru di dunia hiburan.

Baca Juga : Aisyahrani Vs Nikita Mirzani Memanas, Main Jambak Dibalas Bongkar Aib yang Buat Kejang!

 

Baca Juga : Syahrini Dapat Mahar Berlian Rp40 Miliar, Reino Barack: Mampunya Cuma Segitu

Dirinya bahkan diancam tak mendapat dukungan finansial dari sponsor apabila menolak melakukan hal-hal asusila yang diperintahkan.

"Saya dikurung di kamar dan dipukuli tanpa henti.

Saya tidak menghasilkan banyak uang sebagai pendatang baru, tapi saya bertanggung jawab membayar gaji manajer," tulis mendiang dalam surat yang ditinggalkannya. (*)