NOVA.id - Sepak terjang Happy Salma di dunia hiburan tentu tak diragukan lagi, puluhan judul sinetron dan film layar lebar pernah ia lakoni.
Walau begitu, Happy nyatanya tak hanya berdiam diri dengan titik nyamannya di dunia tersebut.
Justru pekerjaannya itu, membawa Happy Salma pada sudut pandang yang lebih terbuka, hingga menimbulkan kepedulian lebih pada dunia seni budaya Indonesia.
Baca Juga : Oats Sebagai Solusi Praktis Untukmu yang Sering Skip Sarapan!
Rupanya kepedulian tersebut dilirik oleh Hotel The Apurva Kempinski Bali hingga mendapuk Happy Salma menjadi Art Advisor, atau penasihat seni di hotel bintang lima tersebut.
Sehingga pada Jumat (15/03) pagi tadi, The Apurva Kempinski Bali dengan bangga memperkenalkan Happy Salma sebagai Art Advisor yang memiliki visi yang sama untuk melestarikan budaya Indonesia.
Meski demikian, rupanya peresmian tersebut membuat dirinya gugup.
Baca Juga : Reaksi Kareena Kapoor Dikritik Soal Gaji Baby Sitternya yang Setara Perdana Menteri India
"Pagi ini saya deg-degan, hal ini yang saya rasakan ketika memasuki Hotel Kempinski di Bali. Saya berpikir, apakah saya mampu?" ungkap Happy Salma di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat.
Rasa tersebut muncul karena Happy Salma sempat datang ke hotel tersebut dan melihat ornamen megahnya secara langsung, hingga membuat nyalinya sedikit ciut.
"Saya rasa ketika datang ke hotel itu, itu sudah mewakilkan segala kekayaan Indonesia miliki. Saya tidak pernah datang ke bangunan yang ada nyawanya. Pas ke loby, tinggi sekali gebyoknya. Katanya pintunya yang ada ukiran jeparanya ini melibatkan banyak manusia," jelas Happy Salma.
Baca Juga : Murah Meriah, Es Batu Ternyata Punya 5 Manfaat Menakjubkan untuk Kecantikan!
"Saya masuk kamar, dinding ada anyaman dari gedebong pisang. Sentuhannya sangat intimated. Kemudian saya masuk ballroom, ternyata menghadap ke pantai. Kepikiran kalau buat acara disini gimana ya," sambung pemeran ibunda Milea dalam DIlan 1991 ini.
Walau begitu, Happy Salma juga merasa dirinya begitu terhormat ketika ada suatu badan usaha melibatkan pekerja seni di dalamnya.
"Pekerja seni harus saya perjuangkan, karena tidak mudah untuk dijalani. Banyak lulusan seni, seni apapun. Tapi ketika ada badan usaha atau hotel, mau menghadirkan kami adalah sebuah kehormatan dan apresiasi untuk kami. Jadi tidak menjadi duta atau penasehat apapun, saya akan hadir disini," pungkasnya. (*)
Sarah Sudrajat