3 Teknik Pengereman Ini Bisa Mencegah Terjadinya Kecelakaan di Jalan Tol

By Tentry Yudvi Dian Utami, Sabtu, 16 Maret 2019 | 10:51 WIB
3 Teknik Pengereman Ini Bisa Mencegah Terjadinya Kecelakaan di Jalan Tol (iStock)

NOVA.id – Kecelakaan di jalan tol banyak disebabkan oleh teknik pengereman yang kurang tepat pada saat melaju dengan kecepatan tinggi.

Sebab, menurut Sony Susmana, instruktur di Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), di jalan tol kita memang harus pandai mengatur rem.

Tak hanya itu, kita juga harus menjaga kedekatan jarak dengan mobil di depan kita.

Baca Juga : Kandungan Kafein di Dalam Kopi Menjadi Penyebab BAB, Kenapa?

Menurut Sony, ada 3 teknik pengereman saat mengendarai mobil.  

“Pertama adalah teknik Squeeze. Ini teknik yang direkomendasikan, karena kita seperti enggak melakukan pengereman. Jadi sangat halus sekali,” kata Sony. 

Teknik Squeeze ini dilakukan dengan cara menekan pedal rem, kemudian melepas, dan menekan lagi berulang-ulang dengan cara yang lembut, sehingga enggak dirasakan pengemudi.

Baca Juga : Rina Nose Bocorkan Rencana Pernikahannya, Tak Digelar di Indonesia!

Kemudian teknik kedua adalah teknik Stab, dilakukan dengan cara sama namun lebih cepat. 

“Tekanan pada pedal rem sekitar 75 – 80 persen, jadi agak keras agar laju kendaraan cepat berkurang,” tambah Sony. 

Sedangkan teknik terakhir adalah Treshold, di mana kita melakukan emergency breaking, dengan tekanan pengereman di atas 85 persen.

Baca Juga : Berita Terpopuler: Reino Barack Akui Kasihan pada Istrinya hingga Denny Darko Ungkap Suami Incess Mendua Namun Tetap Langgeng 

Pada pengereman ini, ujungnya bisa saja kita kecelakaan. 

Namun begitu, semua tergantung dari kemampuan pengendara, kondisi mobil, dan kondisi lingkungan saat melakukan pengereman. 

Lantas, apa yang ideal untuk kita?

Baca Juga : Jadi Project Manager Everything in Between, Andien Rasakan Sensasi Bagai Bangun Candi 

“Yang ideal buat pengemudi wanita adalah menjaga jarak 100 meter dengan pengendara di depan dan menahan batas kecepatan 100 km/jam,” kata Sony. 

“Batasan itu ditentukan karena reaksi perempuan dianggap lebih lambat dibanding laki-laki dalam berkendara.” tutupnya. 

Wah, benar juga!(*)

Muhamad Yunus