NOVA.id - Sebagai layanan ride-hailing terbesar di Asia Tenggara yang telah beroperasi di 8 negara, Grab tentunya harus betul-betul memikirkan keamanan para penggunanya, baik itu pengemudi atau penumpang.
Apalagi, ada ancaman kekerasan seksual yang bisa saja terjadi selama perjalanan, baik itu dari pengemudi ke penumpang atau sebaliknya.
Dan jangan salah, tak hanya perempuan, laki-laki pun bisa menjadi korban kekerasan seksual, lho!
Baca Juga : Resmi Ditahan Atas Kasus Kejahatan Seksual, Jung Joon Young Ungkap Permintaan Maaf
Lantas, menyadari pentingnya kebijakan tanpa toleransi terhadap kekerasan seksual, Grab pun telah bekerja sama dengan entitas global seperti UN Women dan institusi seperti Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan atau Komnas Perempuan di Indonesia.
“Kami betul-betul serius untuk menangani dan mencegah permasalahan kekerasan seksual ini,” jelas Neneng Goenadi, Managing Director Grab Indonesia, di acara Afternoon Tea with Grab Indonesia, Rabu (20/03) lalu.
Tujuan kerja sama ini tentu pertama-tama untuk mengelola dan mencegah terjadinya insiden kekerasan seksual, serta untuk mengajarkan mitra pengemudi tentang pedoman anti kekerasan seksual.
Baca Juga : Memiliki Teman Baru di Platform Kencan Membuat Perempuan Lepas dari Tekanan Sosial
“Kadang ada salah paham antara penumpang dan pengemudi. Misal, penumpangnya tidur terus pengemudinya bermaksud ngebangunin, tapi banguninnya pegang paha.
Penumpangnya langsung marah, pengemudinya sendiri juga nggak ngerti itu disebut pelecehan.
Ini yang akan kami berikan ke mitra-mitra pengemudi kami,” terang Neneng.
Baca Juga : Jadi Decacorn Pertama di Asia Tenggara, Grab Terus Tingkatkan Keamanan
Lebih lanjut dikatakan, Grab juga berkomitmen untuk terus memberi dukungan kepada para korban kekerasan seksual atau mereka yang tak mampu berbicara untuk diri mereka sendiri.
Alhasil, tak hanya menggandeng UN Women dan Komnas Perempuan, Grab juga telah bekerja sama dengan Yayasan Pulih, sebuah organisasi nirlaba di Indonesia yang memberikan konseling psikologis serta bantuan sosial bagi korban.
“Untuk kami di Grab, kami selalu berusaha untuk menyediakan keamanan tidak hanya untuk penumpang saja, tapi untuk pengemudinya.
Baca Juga : Tabloid NOVA Terbaru: Bunda Dilan vs Bunda Iqbaal Ramadhan, Siapa yang Lebih Dekat sama Anak?
Jadi, kami setiap hari selalu inovasi, selalu memikirkan sesuatu yang baru, karena visi kami adalah safety. Keamanan untuk Grab selalu menjadi nomor satu,” ungkap Neneng.
Perempuan yang baru menjabat sejak 1 Februari silam di decacorn pertama di Asia Tenggara ini menyampaikan, kita sebagai penumpang perempuan pun harus berani memberikan ulasan mengenai mitra driver sesuai kondisi yang sebenarnya.
Baca Juga : Bau Melati Pernah Dirasakan Penggemar Nike Ardilla Saat Kendarai Mobil yang Renggut Nyawanya
“Ya harus disampaikan itu saat memberikan ulasan. Biar kami pun bisa mengetahui, bisa menindak,” sebutnya.
Tak main-main, Grab Indonesia kini telah melayani 222 kota dan menguasai 70% market share di layanan GrabCar dan 60% market share di layanan GrabBike.
Ke depannya, selain ingin terus menyejahterakan masyarakat, Grab juga bercita-cita menjadi one everyday super app untuk semakin memudahkan masyarakat.(*)