Jadi Tempat yang Mengasyikan untuk Anak, Siapa Sangka Kolam Mandi Bola Jadi Tempat yang Berbahaya, Bagaimana Bisa?

By Hinggar, Kamis, 28 Maret 2019 | 16:30 WIB
Jadi Tempat yang Mengasyikan Untuk Anak, Siapa Sangka Kolam Mandi Bola Jadi Tempat yang Berbahaya, Bagaimana Bisa? (the sun)

NOVA.id - Saat membawa anak kita ke tempat pusat perbelanjaan biasanya kita akan mengajak anak ke tempat bermain seperti kolam mandi bola.

Di tempat tersebut anak-anak bisa menikmati mainan yang ada dan bermain dengan ratusan bahkan ribuan bola di sebuah kolam besar.

Tetapi tahukah Sahabat NOVA, ternyata ada bahaya tersembunyi di balik tempat yang menyenangkan untuk anak-anak tersebut.

Baca Juga : Terekspos Kamar Pengantin Syahrini dan Reino Barack di Swiss, Harga Kamarnya Capai Belasan Juta Rupiah!

Penelitian yang dilakukan di negara bagian Georgia, Amerika Serikat meneliti 6 area mandi bola di sana.

Dan mereka menemukan bakteri yang berpotensi fatal untuk anak-anak kita.

Kurangnya peraturan membersihkan area bermain memungkinkan kolonisasi bakteri yang berkembang.

Baca Juga : Dhawiya Dicurigai Hamil Duluan Karena Nikah Mendadak, Fitri Sukaesih: Nggak Bisa Kita Hindari di Hari Kelahirannya

 

 

Ada sembilan bakteri yang berpotensi mengancam jiwa ditemukan dalam kolam bola tersebut, termasuk yang dapat menyebabkan septikemia, meningitis, dan pneumonia.

"Kolam bola tersebut sering terkontaminasi dengan kotoran, muntah, feses atau urin dan faktor lingkungan yang mengontaminasi mikroba," ungkap penulis studi di Universitas of North Georgia.

Dr Mary Ellen Oesterle yang melakukan sebuah penelitian bersama tim di enam kolam dalam klinik terapi fisik di rawat inap atau klinik rawat jalan menemukan hasil yang mencengangkan.

Baca Juga : Sadis! Seorang Perempuan Calon Pendeta Diduga Dirudapaksa sebelum Dibunuh

Mereka menemukan sebanyak 31 spesies bakteri, termasuk delapan bakteri patogen dan satu ragi patogen.

Anak-anak yang memiliki luka pada kulit mereka akan memiliki risiko infeksi yang meningkat, terlebih jika mereka memiliki sistem kekebalan tubuh yang terganggu.

Tim menemukan banyak variasi dalam jumlah mikroorganisme antara sampel kolam bola yang berbeda.

Baca Juga : Bisa Bermain Salju di Bekasi, Ini Harga Tiket Masuk Trans Snow World

Hal ini menunjukkan untuk setiap kolam bola memiliki cara pembersihan dan pemeliharaan yang berbeda untuk mengurangi risiko penularan. (*)