NOVA.id - Masih awal bulan, tapi kantong sudah bokek atau menipis?
Permasalahan ini pastinya sering melanda kita, yang sering mengeluhkan gaji kita terlalu kecil untuk membuat kita bertahan hidup selama sebulan.
Alhasil, saat gaji turun dari perusahaan, kita sering menghabiskannya hanya untuk membayar hutang atau cicilan.
Baca Juga : Coba Kopi Tetes Aromatik dengan Efek Marbling Pertama di Indonesia di Coffee Shop Ini, yuk!
Jadilah, gaji kita memang tidak pernah cukup untuk menghidupi kita selama satu bulan.
Dan, lebih mengerikannya lagi, keadaan bokek inilah yang membuat kita terus menerus berhutang ke sana ke mari.
Nah, jika sudah begini, lebih baik kita kelola gaji agar lebih keuangan kita membaik di masa depan nantinya.
Baca Juga : Bocah 15 Tahun Pembobol Websites NASA Ini Ternyata Belajar Secara Otodidak
Berikut langkahnya dari Tejasari sebagai Independent Financial Planner dan konsultan keuangan.
Pengeluaran Vs Pemasukan
Perhatikan perbandingan antara pengeluaran dan pemasukan. Yang pasti, jumlah pengeluaran kita tidak
boleh sampai lebih besar dari pemasukan.
Baca Juga : Penguntit Keluarga Kerajaan Naik Hingga 25 Persen Setelah Pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle
Pasalnya, bila yang terjadi adalah pengeluaran lebih besar dari pemasukan, kita akan membayar sisa
kebutuhan dengan cara mengambil dari tabungan atau berutang.
Dua-duanya adalah langkah yang tidak baik. Ayo, kita buat daftar pengeluaran bulanan, pastikan pengeluaran tidak lebih besar dari penghasilan.
Kalau sudah melebihi, seleksi lagi bagian mana yang harus dikurangi. Utamakan mengurangi pos utang konsumtif dan pengeluaran pribadi.
Baca Juga : Wajah Kerap Disebut Lebih Tua Dibandingkan Usia Sesungguhnya? 5 Jenis Bahan Makanan Ini Penyebabnya!
Utang 30%
Cicilan mungkin sulit dihilangkan, maka tak apa-apa bila kita masih memiliki pengeluaran untuk membayar cicilan. Namun, perlu diingat, menyicil pun harus diperhitungkan masalah pembayarannya kelak.
Kuncinya, cicilan utang tidak boleh lebih besar dari satu per tiga gaji.
Baca Juga : Perempuan Inspiratif NOVA 2011 Gelar Donor Darah dalam Rangka HUT RS Mojosongo Group ke-18
Pasalnya, bila cicilan utang kita besar, efeknya akan berpengaruh pada kebiasaan menabung. Sebagian besar uang akan digunakan untuk membayar cicilan dan dipastikan akan sulit mengalokasikan dana untuk menabung.
Bayarlah utang saat menerima gaji, jangan terbiasa untuk menunda-nunda yang satu ini. Pasalnya, menunda pembayaran utang akan membuat kita lupa untuk membayarnya.
Atau bahkan uangnya terpakai habis untuk keperluan lain yang tak begitu penting.
Baca Juga : Kini Jomblo, Luna Maya Ternyata Liburan ke Tokyo dengan Seseorang! Siapa?
Utang Baik
Utang baik akan memberikan manfaat, yaitu meningkatnya nilai aset dari barang yang kita beli dengan berutang.
Membeli rumah atau apartemen adalah salah satu contoh utang baik. Sejalan dengan waktu, nilai rumah dan apartemen yang kita punya akan terus naik, sehingga bisa memberikan keuntungan.
Membeli kendaraan yang bisa kita sewakan dengan cara kredit, juga termasuk contoh utang baik. Walaupun, nilai kendaraannya turun, tapi kendaraan tersebut bisa menjadi asset yang memberikan penghasilan tambahan.
Baca Juga : Perempuan Inspiratif NOVA 2011 Gelar Donor Darah dalam Rangka HUT RS Mojosongo Group ke-18
Utang Buruk
Sementara Utang buruk adalah sebaliknya. Ia tidak memberikan manfaat bagi pengembangan nilai aset kita.
Contohnya, membeli barang konsumtif, sebagian besar akan masuk dalam kategori utang buruk. Ini karena barang konsumtif umumnya memiliki nilai jual yang semakin lama semakin jatuh.
Ditambah dengan bunga dari hutang yang dikenakan, akan menambah besar kerugian kita. Hati-hati apabila kita berutang dengan kartu kredit.
Jadi, lebih baik utang seperti ini tak perlu diperpanjang lagi ya, Sahabat NOVA!(*)