NOVA.id – Tak selamanya, perusahaan besar menjanjikan kesejahteraan para karyawannya, terutama dalam memberi upah.
Bahkan, dari beberapa perusahaan besar ada yang tega tidak membayar upah para karyawan yang telah membesarkan namanya.
Inilah yang dialami oleh Warni dan Yayat, dua pekerja pabrik garmen Indonesia yang membuat pakaian Uniqlo selama bertahun-tahun.
Baca Juga : Desain Interior: Punya Rumah Mewah, Ussy Sulistyawati Justru Takut dengan Kolam Renangnya! Kenapa?
Keduanya berada di Kopenhagen sebagai bagian dari kampanye global PayUp Uniqlo.
Mereka menuntut agar merek tersebut memenuhi utang kepada pekerja setelah penutupan pabrik mereka yang dilakukan secara mendadak pada 2015.
Kunjungan Warni dan Yayat bertepatan dengan pembukaan toko Uniqlo pertama di Denmark pada 5 April di mana CEO Tadashi Yanai diharapkan hadir.
Baca Juga : OOTD Artis: Foto Sama Penggemar, Nagita Slavina Pakai Anting Seharga Dp Mobil