NOVA.id – Film yang terinspirasi dari kisah nyata tak semuanya real, karena ternyata Arjun bukan karakter asli di Hotel Mumbai.
Padahal seperti kita tahu, Hotel Mumbai adalah film yang terinspirasi dari kejadian nyata serangan teroris di Mumbai, India.
Karakter Arjun, salah satu staf restoran yang diperankan Dev Patel termasuk karakter utama dalam film tersebut.
Baca Juga : Ibunya Ditahan di Dubai karena Ejek Istri Mantan Suami, Sang Anak Tulis Pesan Haru
Namun, berdasarkan pengakuan Anthony Maras, sutradara Hotel Mumbai, kepada Time.com, sosok Arjun itu tak ada di kejadian aslinya.
“Arjun bukan sosok nyata, sementara banyak tindakannya di dalam film, seperti memberitahu pada tamu untuk tetap bersembunyi di bawah meja adalah nyata,” kata Maras.
Maras kemudian menjelaskan, bahwa sosok Arjun sebenarnya penggabungan dari dua karakter asli pada peristiwa tersebut.
Baca Juga : #JusticeForAudrey Siswi SMP Ini Dikeroyok 12 Siswa SMA hingga Alami Pembengkakan di Organ Kewanitaannya
Karakter asli yang dimaksud Maras adalah seorang pelayan restoran dan petugas keamanan hotel.
“Petugas keamanan itu yang memandu polisi untuk masuk ke ruang CCTV hotel agar bisa melacak lokasi keempat teroris di dalam hotel,” tambah Maras.
Ternyata tak cuma Arjun, ada juga karakter lain yang “bukan asli” dalam Hotel Mumbai.
Baca Juga : Bagikan Kisah Hijrahnya, Kartika Putri Tak Bisa Tidur Hingga Mimpi Meninggal Tanpa Didoakan
Mereka adalah karakter Zahra (Nazanin Boniadi) dan David (Armie Hammer), serta Vasili (Jason Isaacs).
Meskipun karakter ketiganya bukan asli, tapi ancaman yang diterima dan tindakan mereka di dalam film dipastikan berdasarkan kisah orang yang mengalami langsung kejadian itu.
Misalnya pasangan Zahra dan David, sesungguhnya adalah penggabungan dua pasangan asli yang berada di hotel tersebut pada saat kejadian.
Baca Juga : Inilah Alasan Kenapa Boy William Bikin Nebeng Boy: Artis Juga Manusia
Sementara karakter Vasili, juga penggabungan dua sosok, yaitu seorang pebisnis kaya dan mantan anggota pasukan khusus yang juga mengalami kejadian mengerikan tersebut.
Maras beralasan, penggabungan itu untuk melindungi privacy sosok asli yang terlibat dalam peristiwa menegangkan tersebut, serta tak mengingatkan memori buruk buat mereka yang selamat dari kejadian itu.
Makanya, untuk dapat kisah itu dari karakter aslinya, Maras bilang, “Kami berupaya melakukan pendekatan kepada mereka sebaik mungkin.”
Tentu yang namanya kejadian nyata, apalagi peristiwa buruk, sebagian besar orang tak mau mengingatnya lagi.
Tertarik untuk nonton? (*)