NOVA.id - Komunitas #ISmile4You kembali mengadakan event tahunan yakni NoPhoneChallenge.
Event NoPhoneChallenge ini untuk menantang para audience untuk tidak memegang ponsel selama 3 jam selama acara berlangsung.
Hal ini dilakukan agar para peserta dapat berinteraksi dengan orang yang tidak dikenal.
Baca Juga : Jenguk Ani Yudhoyono, Dahlan Iskan Prihatin Saksikan Tempat Tidur SBY Sehari-hari di Singapura
Tantangan ini diinisiasi karena melihat banyaknya anak-anak muda yang sangat bergantung pada ponselnya.
Bahkan ini dilakukan ketika menghabiskan waktu bersama keluarga atau teman.
Adanya distraksi yang ditimbulkan oleh ponsel membuat proses interaksi menjadi tidak maksimal.
Baca Juga : Catat, 4 Tempat Wisata di Surabaya yang Cocok untuk Pasangan
Sehingga dalam jangka panjang, hal ini dapat menurunkan kemampuan komunikasi secara langsung dan juga kualitas interaksi yang dihasilkan.
Selain itu bisa juga berimplikasi terhadap mental well-being seseorang, seperti merasa terisolasi dalam kehidupan nyata dan lebih memilih untuk berinteraksi melalui ponsel.
Kegiatan NoPhoneChallenge ini bertujuan untuk menyebarkan kesadaran akan pentingnya atensi seseorang teerhadap lawan bicaranya tanpa distraksi agar lawan bicara merasa dihargai keberadaannya.
Baca Juga : Bagikan Momen SBY dan Ani Yudhoyono, Annisa Pohan: Pasangan Paling Harmonis yang Pernah Aku Lihat Langsung
Dengan merasa sangat dihargai saat berbicara, tentu interaksi sosial akan terasa lebih baik dan sehat.
Selain itu, dengan lingkungan interaksi sosial yang lebih baik, diharapkan mental well-being masyarakat akan lebih terjaga.
Di tahun 2019, NPC atau NoPhoneChallenge mengangkat tema Stop Self Diagnose.
Baca Juga : Setelah 2 Tahun, Hakim Mohon pada Atalarik Syach untuk Tak Pisahkan Anaknya dari Tsania Marwa
Tema ini diangkat karena komunitas ini menerima banyak cerita bahwa teman-teman kerap melabeli dirinya sendiri mengenai masalah kesehatan mentalnya dan tidak mencari bantuan profesional.
Diharapkan kegiatan ini, peserta yang merasa memiliki masalah dapat didukung untuk mencari bantuan profesional dan tidak malu juga berinteraksi dengan teman baru supaya tidak merasa sendirian dalam hidup ini.
Event NPC 2019 kali ini berlangsung meriah dan interaktif.
Baca Juga : Sakit Asam Lambung, Aura Kasih Kedapatan Konsumsi Ini Sebagai Obat Alami
Di sesi pertama, para peserta diajak saling berkenalan dengan metode speed dating.
Di sini mereka diajak aktif menggali perkenalan dengan panduan pertanyaan yang casual hingga deep.
Peserta juga diminta untuk tidak memilih-milih teman dan berusaha membangun bonding dalam waktu singkat.
Baca Juga : Berkaca dari Kasus Audrey, Sarwendah Bagikan Kisahnya Pernah Dibully oleh Teman Satu Negara Sendiri
Lalu, peserta juga diajak untuk interaktif mendiskusikan masalah Self Diagnose dengan para psikolog.
Psikolog menjelaskan bahwa mudahnya mengakses berita dan informasi dari internet mendorong orang untuk lebh peka terhadap kondisi kesehatan fisik dan juga mentalnya.
Dan sayangnya, masih terdapat kasus orang-orang melek informasi tanpa klarifikasi lebih lanjut mengenai apa yang dirasakan.
Baca Juga : Dikabarkan Dekat dengan Elly Sugigi, Hendry Prasetyo: Bukan Suka, Simpati Doang
Dengan begitu acara NoPhoneChallenge kali ini menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam mengakses informasi serta mendorong mereka bila memiliki masalah untuk tidak diam saja dan sebatas mendiagnosis diri sendiri.
Sesi talkshow pun disambung dengan cerita Maria Hostiana, Runner Up V Puteri Indonesiadan juga Puteri Intelegensia I.
Di sini Maria hadir untuk berbagi pengalamannya yang dulu pernah di bully karena memiliki tubuh berukuran besar dan membuatnya tidak percaya diri.
Baca Juga : Kasus Pernikahannya Berakhir Damai, Bella Luna Ungkap Pesan untuk Istri Sah Eko
Ia sadar jika dia harus melawan dirinya sendiri dengan memulai dari mempelajari self love dan self care.
Acara ini ditutup dengan sesi acara therapeutic storytelling yang diisi oleh Gabriella Santoso, storyteller dan juga play therapist dari GoyaGoya.
Sesi ini bertujuan mengajak peserta untuk bisa mengekspresikan diri melalui arts setelah mendengar dongeng The Bowl of Light.
Baca Juga : Bak Senjata Makan Tuan, Tagar Audrey Juga Bersalah Viral Gantikan Justice For Audrey, Ada Apa?
Interpretasi mangkok yang ada di cerita dongeng tersebut dapat berbeda-beda dalam benak setiap orang.
Dengan mendengarkan dongeng itu dan berbagi cerita mengenai interpretasi mangkok ini, orang-orang akan mempelajari storytelling adalah salah satu bentuk healing.
Menarik ya! (*)