Bukan karena Bosan, Selingkuh Bisa Dipengaruhi oleh Faktor Genetik

By Tentry Yudvi Dian Utami, Selasa, 16 April 2019 | 09:00 WIB
Bukan karena Bosan, Selingkuh Bisa Dipengaruhi oleh Faktor Genetik Orangtua lo! (Shutter2U)

NOVA.idPerselingkuhan kian banyak terjadi di tengah-tengah kita, tentunya ini diiringi dengan kemudahan “menikung” di media sosial.

Tapi, ternyata selingkuh tak hanya disebabkan oleh kebosanan dalam rumah tangga saja, tetapi juga dikarenakan keturunan.

Ya, baru-baru ini para peneliti baru menemukan fakta jika orang yang doyan berselingkuh itu dikarenakan faktor keturunan atau bawaan genetik.

Baca Juga : Tampil di Program TV Amerika, BTS Jadi No 1 Trending Topic Twitter Sedunia!

Dalam sebuah penelitian yang dipimpin oleh Justin Gracia, seorang Doctoral Diversity Fellow SUNY di laboratorium antropologi dan kesehatan evolusi di Binghamton University, Universitas Negeri New York, telah menemukan pandangan baru pada perilaku seksual seseorang.

Ia juga mencocokkan perilaku tersebut dengan gen, hingga muncullah teori baru tentang apa yang membuat orang seakan mati kutu ketika dihadapkan dengan aktivitas seksual.

Melansir Science Daily, kemungkinan penyebab seseorang berperilaku seperti ini adakah reseptor dopamin, polimorfisme D4 atau yang disebut dengan gen DRD4.

Baca Juga : Ratu Elizabeth Tak Bolehkan Meghan Markle Pakai Perhiasan Putri Diana! Kenapa?

Gen DRD4 juga diketahui memengaruhi kimia otak hingga perilaku manusia. Ini juga dikaitkan dengan perilaku 'mencari sensasi' seperti konsumsi alkohol dan perjudian yang membuat kecanduan.

"Kami sudah tahu bahwa sementara banyak orang yang mengalami aktivitas seksual, (tapi) keadaan, makna dan perilaku setiap orang berbeda," tutur Garcia.

Menurut Garcia, ada beberapa orang yang bertahan dengan pasangan mereka, sedangkan yang lainnya bisa melakukan hubungan seksual tanpa adanya komitmen dan melakukan one night stand.

Baca Juga : Adu Gaya Mayangsari vs Mantan Istri Bambang Trihatmodjo saat Disanggul Jawa, Siapa Lebih Kece?

Studi ini merupakan hasil dari kumpulan data 181 orang muda dengan sample DNA mereka.

Dari 181 orang yang menjadi peserta studi ini, sebanyak 43 di antaranya memiliki variasi gen DRD4 tertentu.

Garcia dan tim peneliti menentukan bahwa perbedaan individu dalam perilaku seksual memang dapat dipengaruhi oleh variasi genetik individu.

Baca Juga : Kemeriahan BeautyFest Asia 2019 Bertabur Beauty Expert dari Dalam dan Luar Negeri!

"Apa yang kami temukan adalah bahwa individu dengan varian tertentu dari gen DRD4 lebih mungkin memiliki riwayat hubungan seks yang tidak berkomitmen, termasuk one-night stand dan tindakan perselingkuhan," kata Garcia.

Penyebabnya adalah dari sistem kesenangan dan penghargaan, yang merupakan pelepasan dopamin.

Pada saat yang sama, data tersebut juga menunjukkan, hal yang masuk akal apabila seseorang sangat mencintai pasangan mereka melakukan perselingkuhan, namun masih sangat terikat dan peduli pada pasangan mereka.

Baca Juga : Angkat Tema Dare Denim, Pejaten Icon 2019 Telah Tentukan Pemenangnya

Semuanya kembali ke variasi DRD4 pada orang-orang ini. Tidak semua orang yang memiliki gen ini berarti selingkuh.

"Hubungan ini asosiatif, yang berarti bahwa tidak semua orang dengan genotipe ini akan memiliki one-night stand atau melakukan perselingkuhan," sambungnya.

Penelitian ini hanya menunjukkan sebagian besar seseorang dengan genetik ini cenderung terlibat dalam perilaku untuk selingkuh.

Baca Juga : Trauma Masa Kecil Bikin Jedar Takut Jalan Kaki di Tempat Umum! Kenapa?

Di sisi lain, Garcia juga mengingatkan konsekuensi dari perilaku seksual bisa sangat ekstrem.

Bagaimana Sahabat NOVA?(*)

Artikel ini telah tayang di laman grid.health.id dengan judul Penelitian; 'Perilaku Selingkuh Bisa Dipengaruhi Keturunan Genetik', Begini Penjelasannya!