NOVA.id – Masih ingat kasus pembunuhan pengusaha Tan Harry Tantono, Bos Sanex Steel Indonesia yang dibunuh dengan cara sadis oleh John Refra Kei?
Ya, pada 2012 lalu, John Refra Kei atau disapa John Kei telah melakukan pembunuhan sadis dengan memberikan tujuh tusukan ke tubuh Tan Harry Tantono.
Aksinya itu juga membuat Tan Harry Tantono tewas seketika di kamar apartement miliknya.
Baca Juga : Jenguk Kriss Hatta di Penjara, Mbah Mijan Sebut Kondisinya Semrawut dan Mengerikan
Setelah itu, John Kei pun langsung mendekam di penjara dan dipindahkan ke Nusakambangan.
Tapi, siapa sangka jika sosok John Kei yang dikenal kejam dan berdarah dingin ini bisa berubah lebih baik setelah lima tahun mendekam di penjara.
Kisah ini pun diungkapkan John Kei, pada acara Kick Andy yang diunggah melalui saluran YouTube Kick Andy Show pada Jumat (12/04).
Baca Juga : Tampil di Program TV Amerika, BTS Jadi No 1 Trending Topic Twitter Sedunia!
Pada kesempatan tersebut, John Kei menceritakan bagaimana dirinya bisa berubah dari pembunuh bengis menjadi sosok yang membawa perubahan satu penjara.
John Kei mengakui sejak usia 22 tahun dirinya sudah mulai membunuh orang.
Bahkan sang God Father of Jakarta ini menegaskan tidak ada penyesalan setelah menghilangkan nyawa orang lain.
Baca Juga : Ratu Elizabeth Tak Bolehkan Meghan Markle Pakai Perhiasan Putri Diana! Kenapa?
Menurut John Kei, dirinya saat itu justru merasa lebih hebat jika sudah berhasil membunuh orang.
Namun, John Kei menjelaskan dirinya tidak akan melukai orang lain jika orang tersebut tidak melukai dirinya.
Saat Andy menanyakan John Kei alasan sang pembunuh sadis ini berubah, John Kei pun menceritakannya.
Baca Juga : Kemeriahan BeautyFest Asia 2019 Bertabur Beauty Expert dari Dalam dan Luar Negeri!
Bermula saat John Kei ditempatkan di penjara khusus.
John Kei ditempatkan di dalam satu kamar dengan kamera yang mengintai sepanjang waktu.
Selain semua aktivitasnya terpantau oleh kamera, ia juga dilarang berinteraksi dengan napi lainnya.
Baca Juga : Adu Gaya Mayangsari vs Mantan Istri Bambang Trihatmodjo saat Disanggul Jawa, Siapa Lebih Kece?
Ia juga dibatasi untuk keluar dari sel selama satu jam saja dalam waktu satu hari.
Kunjungan keluarga pun dibatasi di lapas Nusakambangan.
Hal itu harus dialami oleh John Kei selama masa tiga bulan.
Baca Juga : Tips Sehat: Inilah Menu Sarapan yang Konon Bisa Bikin Perut Rata!
Selama itu, awalnya John Kei memberontak dan ingin dikeluarkan.
"Aku dengar bisikan, kamu ngapain teriak-teriak sampai tuli tidak ada gunanya. Bener saya denger sendiri," cerita John Kei pada Andy.
John Kei pun merenung dan ingin mati masuk surga tidak neraka, hal ini membuat dirinya semakin rajin membaca al kitab.
Baca Juga : Adu Gaya Mayangsari vs Mantan Istri Bambang Trihatmodjo saat Disanggul Jawa, Siapa Lebih Kece?
John Kei menegaskan semua terserah pada semua orang menilai perubahan dirinya.
"Orang mau ngomong apa itu urusan mereka tapi saya punya keyakinan dan saya yakin sampai mati saya melayani Tuhan," tegas John Kei.
John Kei sudah mempersiapkan jika keluar tidak akan tergoda untuk kembali menjadi pembunuh bengis.
Baca Juga : Warung Tempat Pembunuhan Budi Hartanto Kini Dikabarkan Angker
"Kitab Injil Matius ayat 33 itu meyakinkan saya, kalau saya melayani Tuhan, Tuhan nggak mungkin lupa saya, Tuhan akan memberikan lebih dari yang aku butuhkan. Waktu yang akan membuktikan," jelas John Kei.
Bagaimana menurut Sahabat NOVA? (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Alasan John Kei Pembunuh Sadis Pilih Bertobat, Ini Kehidupan di Balik si 'Godfather of Jakarta'