Ini Bahaya yang Disebabkan Alat Styling Rambut Saat Tidak Dirawat, Batang Pun Bisa Putus!

By Tentry Yudvi Dian Utami, Selasa, 23 April 2019 | 08:00 WIB
Ini Bahaya yang Disebabkan Alat Styling Rambut Saat Tidak Dirawat, Batang Pun Bisa Putus! (dimid_86)

NOVA.id – Kebutuhan perempuan zaman sekarang dalam memilih penataan rambut memang butuh yang serba instan dan cepat. 

Alhasil, banyak di antara kita lebih memilih pemakaian alat penataan rambut dengan suhu panas seperti catokan atau hair dryer rambut. 

Padahal, alat pemanas rambut seperti itu justru yang membuat rambut jadi rusak sehingga membuat penampilan jadi tidak maksimal.

Baca Juga : Rasakan Sensasi Baru Naik Wahana Malam di Dufan @Night 

Tak hanya itu, alat pemanas juga membuat rambut jadi tidak sehat sehingga mudah patah-patah, rontok, bahkan patah.

Gloria Novelita SpKK, menjelaskan jika struktur rambut terdiri dari kutikula, korteks, dan medula. 

Kutikula ini bentuknya seperti sisik yang bertumpuk, bertujuan untuk melapisi korteks.

Baca Juga : Guru Spiritual Sebut Maia Estianty Harus Sabar Hadapi Irwan Mussry! Kenapa?

()

Korteks adalah bagian penting rambut. 

Di dalamnya berisi keratin atau protein rambut yang mengatur kekuatan rambut. 

Di sini juga terkandung serat dan pigmen warna rambut.

Kesehatan korteks tergantung dari kutikula.

Baca Juga : Adu Gaya Syahrini vs Kim Kardashian Pakai Heels Kembaran, Siapa Lebih Kece?

“Definisi rambut sehat adalah berkilat, ujungnya rata tidak pecah dan kuat. Secara medis dapat dijelaskan, ada alasan mengapa rambut sehat harus berkilat.” 

“Batang rambut dapat bersinar ketika terkena sinar matahari, karena permukaannya rata, sehingga ia bisa memantulkan sinar matahari dengan sempurna,” jelas dr. Grace dalam acara Media Talk “Bahaya Alat Hair Styling pada Rambut” yang diselenggarakan Ellips Hair Vitamin dari PT Kino Tbk., di Jakarta, 22 April 2019. 

Sementara, panas yang tiba-tiba dari alat styling akan membuat air di akar rambut menjadi uap dan terbentuk gelembung-gelembung dengan tekanan tinggi di batang rambut.

Baca Juga : Usai Serangan Bom, Pemerintah Sri Lanka Tutup Semua Akses Komunikasi via Media Sosial

Rambut menjadi rapuh dan mudah patah.

Sayangnya, masih banyak yang belum sadar akan hal ini. 

Sebab, Yuna Eka Kristina, PR Manager PT Kino Tbk., menambahkan, penelitian yang dilakukan tahun 2017 dan melibatkan 11.000 responden menyatakan bahwa 40 persen perempuan terbiasa menggunakan alat pemanas rambut, bahkan ada peningkatan 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga : Dalam Sehari, Sri Lanka Diteror 8 Ledakan Bom yang Serang Gereja dan Hotel

Tidak heran jika pembelian hair dryer juga meningkat. 

Hal ini juga dipicu semakin banyak pengguna hijab dan ikut berkontibusi pada pembelian hair dryer.

Rata-rata pengguna hair dryer mengeringkan rambut 1-2 kali sehari. 

“Panas hair dryer bisa mencapai 150 derajat Celcius. Tetapi dengan pengaturan jarak hair dryer dan rambut, rata-rata suhu yang sampai ke rambut 80-100 derajat Celcius.” 

“Bayangkan saja jika setiap hari rambut kita terkena panas dari hair dryer. Belum lagi paparan sinar matahari di negara tropis,” jelas Yuna.

Baca Juga : Terbongkar Percakapan Mesra Syahrini dan Suaminya, Reino Barack: Sayang Sini Peluk

Dr. Grace menyarankan, jika memang harus menggunakan hair dryer setiap hari, maka perlu dilakukan perawatan rambut ekstra.  

Perawatan rambut sebaiknya dilakukan secara rutin karena bermanfaat untuk pencegahan maupun perawatan bagi rambut yang terlanjur rusak. 

“Harus dipahami bahwa perawatan rambut tidak instan, harus dilakukan setiap hari. Apalagi hair styling saat ini juga hampir dilakukan setiap hari,” saran dr. Grace.

Baca Juga : Berita Terpopuler: Caleg Gagal di Pemilu 2019 Asal Pekalongan Putuskan Jual Ginjal hingga Wajah Lesu Sandiaga Uno Disebut Dipengaruhi oleh Sihir

Jangan lupa ya!(*)