Lewat Motomoto Museum dan Resto, Boy William Menjawab Kebutuhan Selfie Milenial

By Siti Sarah Nurhayati, Jumat, 26 April 2019 | 08:27 WIB
Boy William selaku pendiri serta penggagas Motomoto Museum dan Resto saat jumpa pers mengenai tempat barunya di QBIG BSD CITY, Tangerang (NOVA | SITI SARAH NURHAYATI)

NOVA.id - Masyarakat Indonesia kini memiliki wadah baru untuk mengekspresikan diri sekaligus menikmati santapan yang beragam di Motomoto Museum dan Resto.

Tempat kekinian yang akan dibuka resmi untuk umum pada tanggal 26 April 2019 ini bertempat di QBIG, BSD City, Tangerang dengan luas bangunan 3000 meter persegi.

Tentu bukan hanya museum, bangunan luas tersebut terdiri dari restoran indoor dan outdoor, serta area museum yang besar.

Baca Juga : Kolaborasi Komnas Perempuan, IKA, dan Grab Berantas Kekerasan Terhadap Perempuan

Motomoto mengajak kita untuk menikmati makanan lezat di resto yang artsy lalu berinteraksi dengan karya seni di museum dengan dekorasi yang unik serta kaya dengan kreativitas.

Para pengunjung akan dibebaskan untuk mendokumentasikan semua karya seni yang ada, namun tidak untuk disentuh apalagi dirusak.

"Motomoto kita bikin simple and easy art tapi kita kemas dengan very elegant dan very expensive semuanya hampir setiap sudut bisa difoto," ungkap Boy William selaku pendiri serta penggagas Motomoto Museum dan Resto saat ditemui di lokasi, Kamis (25/04).

Baca Juga : Wajib Perhatikan Hal Ini Jika Tak Ingin Mengalami Mobil Mogok

Tidak hanya berperan sebagai pendiri, Boy juga berlaku sebagai penikmat seni yang sudah dibangunnya ini.

"Gue mewakili anak sekarang milenialnya yang gue tahu yang ke mana-mana pasti nyari buat Instagram, makanya ada tempat ini," katanya.

Tentu tak sendiri, selain Boy proyek ini juga dibangun dengan melibatkan delapan investor lainnya yang memiliki visi yang sama.

Baca Juga : Bhineka Tunggal Ika Antarkan Album Dilan 1990-1991 Raih 3 Platinum Award

Yakni memperkenalkan dunia seni yang lebih dalam kepada masyarakat Indonesia, khususnya seni kontemporer dan pop.

"Sebenarnya bukan tempat dengan museum juga sih, ini adalah human creative space, awalnya Motomoto studio just tempat buat foto-foto tapi semakin berkembang karena kita sangat dinamis kreativitas terus bermunculan."

"Akhirnya kita memutuskan untuk add on some artsy yang bisa instalasi karya di dalam museum," tukas Rudy Lazuardi selaku salah satu pendiri tempat ini juga. (*)