NOVA.id - Di usia 13 tahun, Shianne Treaner baru mengetahui jika ibunya merupakan pembunuh berdarah dingin.
Shianne pun harus menelan pahit menerima kenyataan jika ibu yang telah membawanya ke dunia tersebut telah membunuh banyak orang.
Selain menjadi pembunuh, sang ibu bernama Joanna Dennehy juga melakukan beragam kekerasan terhadap dirinya, memakai narkoba, dan obat-obatan lainnya.
Baca Juga : Cantika Felder Turut Kampanyekan Gaya Hidup Sehat Lewat Rock Zumba di GFest Healthy Beauty 2019
Kejadian saat Shianne mengetahui ibunya ialah seorang pembunuh, terjadi saat ayahnya menelepon dirinya.
Saat itu, ia tengah tidur di rumah temannya.
"Ibumu telah membunuh seseorang," cerita Shianne.
Baca Juga : Sering Dituding Incar Harta Muzdalifah, Fadel Islami Justru Disebut Punya Aura Positif oleh Mbah Mijan
Tak sekedar membunuh, sang ibu juga telah menyiksa tiga laki-laki yang menjadi korbannya itu, kemudian membuang mayat setelah 10 hari dibunuh pada 2013 lalu.
Perilaku tersebut pun membuat sang ibu dihukum di penjara seumur hidupnya.
"Dia (Ibu) pantas habiskan sisa hidupnya di dalam penjara," ujar Shianne.
Baca Juga : Jika Tak Dimasak, 8 Bahan Makanan Ini Malah Bisa Jadi Racun Mematikan!
Shianne pun meminta maaf terhadap para keluarga korban atas perilaku keji ibunya tersebut.
"Saya minta maaf untuk para korban. Saya tidak bisa bayangkan apa rasanya jadi kalian," pungkasnya.
Sekarang sudah hampir enam tahun kejadian itu berlalu dan Shianne pun telah menginjak usia 18 tahun.
Ia kemudian memberanikan dirinya untuk bertemu sang ibu di penjara.
Dan, Shianne mengatakan ke sang ibu jika dirinya pantas dihukum seumur hidup.
Sungguh pilu ya, Sahabat NOVA! (*)