7 Fakta Putra Mahkota Naruhito, Penerus Tahta Kaisar Jepang Gantikan Akihito

By Hinggar, Rabu, 1 Mei 2019 | 12:40 WIB
7 Fakta Putra Mahkota Naruhito, Penerus Tahta Kaisar Jepang Gantikan Akihito (insider)

NOVA.id - Kaisar Jepang yang menjabat selama 3 dekade, Akihito akhirnya resmi turun dari tahtanya pada Selasa (30/04).

Dengan mundurnya Akihito sebagai kaisar, kini putra mahkota Naruhito berperan menggantikan sang ayah untuk menjadi kaisar baru Jepang.

Pria berusia 59 tahun tersebut naik tahta pada 1 Mei setelah upacara turunnya Akihito sebagai kaisar.

Baca Juga : Lakukan Facial Vampire ala Kim Kardashian, Dua Orang Malah Dikabarkan Tertular HIV

Berikut ini fakta mengenai kaisar Jepang yang baru saja naik tahta Naruhito:

1. Pewaris tahta tertua di dunia

Naruhito lahir di Tokyo pada bulan Februari 1960 dan menjadi putra tertua dari Akihito (Kaisar Jepang) dan Michiko.

Hal ini membuatnya secara otomatis menjadi putra mahkota yanng akan melanjutkan tampuk kepemimpinan kaisar.

Naruhito akan menjadi kaisar ke-126 di Jepang.

Dia merupakan pewaris alami monarki tertua di dunia.

Baca Juga : Curhat Ibunda Pembobol Situs NASA, Kaget Lihat Putra Dijemput Intel Kepolisian

2. Melakukan studi di beberapa universitas

Naruhito tubuh di Tokyo menerima gelar sarjana di bidang Sejarah di Universitas Gakushuin di usia 22 tahun.

Setahun kemudian dia pindah ke Inggris dan mendaftar program pascasarjana di Oxford University.

Di tempat ini dia mempelajari sejarah transportasi di Sungai Thames selama dua tahun.

Setelah kembali ke Tokyo dia kembali mendapat gelar master lain dari Universitas Gakushin.

Baca Juga : Pekerjaan Fadel Islami Dipertanyakan, Muzdalifah Emosi: Cukup ya Aku Marah!

3. Menulis sebuah buku

Selama belajar di Oxford dia menuangkan pengalamannya ke dalam sebuah buku.

Dalam buku tersebut dia menceritakan kehidupan kesehariannya di Oxford, berkeliling di Inggris dan Eropa, dan bagaimana seorang putra mahkota yang berusaha menyesuaikan diri dengan kehidupan siswa di sana.

Dan selama periode tersebut Naruhito mengungkapkan itu adalah waktu yang bahagia dalam hidupnya.

Bahkan hidup di asrama siswa, dia belajar mencuci pertama kali dan dia berbagi pengalaman sempat membuat asramanya hampir banjir.

Semua kisah tersebut tertulis dalam bukunya yang berjudul "The Thames and I: A Memoir of Two Years in Oxford".

Baca Juga : Rayakan Ulang Tahun Pernikahan ke-8, Ini Sederet Potret Mesra Kate-William yang Bikin Iri!

4. Kisah cinta bersama dengan sang istri

Dia bertemu dengan Masako Owada yang menjadi istrinya sekarang di pesta teh untuk putri Spanyol pada tahun 1986.

Naruhito mengejar Masako meski lamarannya sudah pernah ditolak sebanyak dua kali.

Hal ini dilakukan karena Masako tak ingin membahayakan karirnya sebagai seorang diplomat.

Akhirnya pada bulan Desember 1992 Masako menerima lamaran sang putra mahkota dan keduanya menikah pada tahun 1993.

Bahkan pada lamaran yang dilakukan Naruhito untuk ketiga kalinya putra mahkota itu mengatakan, "kamu mungkin takut dan khawatir bergabung dengan keluarga Kekaisaran. Tapi aku akan melindungimu seumur hidupku."

Baca Juga : Ratu Kunjungi Meghan Markle di Frogmore Cottage, Royal Baby Sudah Lahir?

5. Mendapatkan tekanan untuk memiliki keturunan laki-laki

Naruhito dan Masako mendapatkan tekanan untuk mendapatkan anak laki-laki yang nantinya akan menjadi penerus tahta.

Hal ini membuat Masako sempat mengalami keguguran hingga depresi.

Akhirnya mereka mendapatkan seorang anak perempuan bernama Aiko pada tahun 2001.

Tetapi tekanan untuk memiliki pewaris tak berhenti di sini, sampai akhirnya adik dari Naruhito mengumumkan bahwa istrinya mengandung seorang putra.

Kabar ini setidaknya meringankan beban dari Naruhito untuk memiliki keturunan laki-laki.

Baca Juga : Berita Terpopuler: Reino Barack Kaget dengan Kebiasaan Syahrini hingga Nikita Mirzani yang Tak Izinkan Dipo Latief Jenguk Anaknya

 

 

6. Masyarakat Jepang libur 10 hari selama kenaikan Naruhito sebagai kaisar.

Pemerintah Jepang meliburkan masyarakatnya selama 10 hari dari tanggal 27 April hingga 6 Mei mendatang untuk perayaan naiknya Naruhito sebagai Kaisar.

Tetapi masyarakat malah khawatir dengan banyaknya tugas yang mungkin akan menumpuk dan kekacauan saham selama libur ini berlangsung.

Baca Juga : Review Menu Terbaru McDonald's Topokki Chicken & Rice dan McSpicy Black Topokki

7. Era Naruhito disebut Reiwa

Pemerintahan baru yang dilakukan Kaisar Naruhito disebut dengan Reiwa yang berarti mengejar harmoni.

Nama ini menandakan kelahiran kembali budaya sebagai orang "sangat peduli satu sama lain," menurut Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada awal April.

Sebelumnya, era Akihito disebut dengan Heisei yang diartikan "perdamaian di mana-mana". (*)