NOVA.id - Membangun karakter anak yang mumpuni memang harus dibangun sejak dini.
Salah satunya membangun karakter yang penuh komitmen.
Wah, masih kecil sudah belajar komitmen.
Apa enggak keberatan?
Baca Juga : Sempat Disumpahi oleh Jihan Fahira, Begini Tanggapan Andre Taulany Saat Mengetahuinya
Ya, memang terdengar berat dan seperti memaksakan anak.
Namun mengajarkan konsep mengenai komitmen sejak dini pada si kecil justru harus dilakukan, lo.
Kenapa harus sejak dini?
Baca Juga : Wah, Menjalankan Puasa Selama Ramadhan Ternyata Bisa Bikin Bahagia lo!
“Karena bermanfaat terhadap pembentukan karakter anak di masa depan. Komitmen dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu anak mencapai goal dan cita-citanya, sehingga menunjang kesuksesan dalam berkarir dan juga berumah tangga.
Nah, jika komitmen baru diajarkan ketika anak usia remaja, maka anak membutuhkan usaha yang lebih besar untuk mengubah kebiasaan yang sudah ia miliki,” ujar Chitra Annisya, M.Psi, Psikolog Anak dari Tiga Generasi Jakarta.
Ya, memang bukan perkara mudah membuat si kecil berani menepati janji dan berkomitmen.
Baca Juga : Menu Sahur Praktis, Tumis Buncis Daging Giling Ini Menggugah Selera!
Maka itu sebagai orang tua kita perlu membuat stimulus yang menyenangkan bagi anak.
Paling tidak, menurut Chitra ada 5 hal yang bisa dilakukan orangtua untuk menumbuhkan komitmen si kecil.
Apa saja?
Baca Juga : Menu Sahur Praktis, Tumis Buncis Daging Giling Ini Menggugah Selera!
Pertama, dengan membuat jadwal kegiatan harian.
Ikutilah jadwal tersebut secara konsisten.
Sehingga dapat menjadi cara awal untuk mengajarkan anak berkomitmen terhadap rutinitas yang telah direncanakan.
Baca Juga : Meghan Markle Batal Melahirkan di Rumah, Amankah Ibu Hamil Lakukan Persalinan Tanpa Bantuan Dokter?
Kedua, sebagi role model terbaik, kita wajib untuk selalu konsisten menepati janji yang telah diucapkan kepada anak.
Contohnya dengan selalu menepati janji.
Maka anak akan belajar mengenai pentingnya berkomitmen terhadap janji yang diucapkan.
Baca Juga : Arti Dibalik Nama Putra Pertama Pangeran Harry dan Meghan Markle
Ketiga, tunjukan sikap tidak mudah menyerah dan berusaha mencapai tujuan.
Meskipun harus menghadapi kesulitan, sikap ini juga merupakan bentuk dari komitmen.
Misalnya saat menyelesaikan permainan puzzle, orangtua dapat memotivasi dan bekerja sama dengan anak untuk menyelesaikan permainannya.
Baca Juga : Begini Bunyi Email Misterius yang Bongkar Perselingkuhan Istri Yama Carlos
Keempat, berikan juga kesempatan pada anak untuk berlatih menjalankan komitmennya dengan cara memberikan tanggung jawab sederhana.
Misalnya dengan membereskan mainan yang telah digunakan atau meletakkan piring kotor pada tempatnya setelah selesai makan.
Baca Juga : Catat! Ada Tiga Waktu Olahraga Saat Puasa, Jangan Sampai Salah
Kelima, ini tak kalah penting.
Berdiskusilah selalu dengan anak mengenai mengapa penting untuk menjalani komitmen dalam kegiatan sehari-hari.
Sehingga anak mengetahui alasan dari perilaku yang dijalankannya. (*)