NOVA.id - Baru-baru ini pemandangan Kartika Putri berbelanja hingga 4 troli jadi sorotan.
Pasalnya, Kartika Putri terlihat membawa banyak belanjaan untuk kebutuhan bulanan rumah tangganya.
Namun, sepertinya hal ini bukan perkara besar bagi Habib Usman bin Yahya.
Baca Juga : Ini Persiapan Wajib Buat Ibu-Ibu yang Sering Antar Jemput Anak Sekolah Naik Motor
Meski istrinya berbelanja hingga 4 troli besar, Habib Usman bin Yahya tentu mampu memenuhinya.
Kerap tampil sederhana, rupanya Habib Usman bin Yahya memiliki profesi tak main-main yang buat Kartika Putri bisa bergelimang harta.
Melansir dari Tribun Style, pekerjaan Habib Usman bin Yahya selama ini diketahui merupakan seorang pimpinan Majelis Yahya Daarul Fhadhillah.
Baca Juga : Nyaman dan Aman Naik Motor, Jangan Lupa Pastikan 3 Hal Ini
Majelis suami Kartika Putri ini bertempat di Jalan Raya Puncak Hankam, Cisarua, Bogor.
Menggelar kegiatan keagamaan seperti Khotmil Quran, buka puasa bersama, hingga salat tarawih, majelis ini kerap disambangi Habib Usman bin Yahya.
Di sana, Habib Usman bin Yahya membagikan dakwah tentang ajaran agama Islam.
Baca Juga : Berhijrah, Raffi Ahmad Tergerak Hatinya Masukan Rafathar ke Pesantren
Tak hanya itu, suami Kartika Putri ini juga kerap membagikan pesan-pesan dakwah di Instagram pribadinya.
"Hijrah itu perjuangan... yang pastinya tidak begitu mudah dijalankan karena musuhnya syaiton.. jadi kuatkanlah hijrahmu yang sedari awal karena Allah..
Jangan pedulikan syaiton-syaiton yang mengganggu hijrahmu.
Baca Juga : Menyayat Hati, Begini Jeritan Hati Ibu Sambung Vanessa Angel: Kasih Sayang Tanpa Drama, Tanpa Rekayasa!
Baca Juga : Kerap Dibawakan Makanan Sisa Rumah oleh Adiknya, Steve Emmanuel Dua Kali Keracunan di Penjara
Semoga Allah memberikan keberkahan dan diangkat terus derajatnya oleh Allah dan menjadi manusia yang lebih bertaqwa..
Aamiin aamiin ya rabbal alaminn.. Bismillah," tulis suami Kartika Putri dalam salah satu unggahannya.
Siapa sangka ya, pekerjaan Habib Usman bin Yahya sebagai pendakwah ternyata tak main-main, hingga bisa bergelimang harta meski selalu mengutamakan kesederhanaan dan bersahaja. (*)