NOVA.id – Lauk ikan mujair merupakan santapan yang mudah didapat sehingga menjadi makanan favorit orang Indonesia.
Tak heran, jika ikan mujair ini banyak dijadikan hewan ternak oleh sebagian pengusaha ternak, karena minat orang Indonesia begitu banyak terhadapnya.
Sayangnya, meskipun disukai orang Indonesia, ikan mujair ternyata memiliki dampak buruk untuk kesehatan kita lo, Sahabat NOVA!
Ikan mujair merupakan ikan yang umum ditemukan dan diolah sebagai bahan masakan di berbagai negara.
Tak percaya?
Berikut dampak buruk mengonsumsi ikan mujair dalam jangka panjang yang dijamin membuat kita jadi berpikir dua kali untuk konsumsi ini.
Baca Juga: Tampil Natural dengan Makeup Simpel di Hari Raya Lebaran 2019, Ini Tipsnya!
1. Ikan yang Diternakkan
Masih banyak peternak yang membudidayakan ikan dan hanya fokus pada keuntungan saja.
Hasilnya, tentu kualitas dari ikan-ikan tersebut tak diperhatikan dan hanya mementingkan kuantitas.
Kondisi tersebut akan memperparah polusi dan tentunya membuat kualitas ikan itu sendiri berkurang.
2. Kadar Lemak Buruk Sangat Tinggi
Bila ikan mujair liar makan tumbuhan air dan algae, ikan mujair di peternakan ikan akan makan jagung dan pelet kedelai.
Selain itu, ikan-ikan tersebut juga akan digemukkan.
Sayangnya proses penggemukan tersebut membuat ikan memiliki kandungan lemak yang tak baik bagi tubuh kita.
Misalnya, kandungan asam lemak omega-6 yang sangat tinggi.
Padahal yang dibutuhkan tubuh kita adalah asam lemak omega-3.
Psst, sekadar informasi, kadar omega-6 pada ikan mujair lebih tinggi daripada satu porsi hamburger atau bacon, lo!
Baca Juga: Semasa Hidup Ustaz Arifin Ilham Jaga Wudhu 24 Jam, Pahalanya Dianggap Zikir Mengalir Tanpa Henti
3. Mengandung Zat Kimiawi
Ikan-ikan pada peternakan biasanya diberi antibiotik dan sangat mungkin terpapar pestisida yang seharusnya digunakan untuk memberantas hama.
Selain itu, sering ditemukan juga ikan mujair yang mengandung bahan kimia yang sama seperti yang ada pada plastik PVC, yaitu dibutyltin.
Sebuah artikel dari Dr. Axe menyebutkan bahwa kandungan ini akan menyebabkan obesitas, alergi, asma, dan gangguan metabolik lainnya apabila dikonsumsi dalam jangka waktu lama.
Baca Juga: Terlihat Tegar Saat Ditanya Soal Anak, Ternyata Begini Perasaan Zaskia Sungkar yang Sesungguhnya
4. Memakan Kotorannya Sendiri
Duh, alasan keempat ini memang terdengar menjijikan.
Tapi, tahukah kita bahwa ikan mujair dari peternakan ikan yang sangat padat akan cenderung makan kotorannya sendiri, lo.
Bahkan di negara tertentu, ikan mujair juga diberi makanan dari kotoran itik atau babi.
Padahal dalam kotoran tersebut mengandung mikroba jahat seperti salmonella yang sangat tinggi dan bisa mengganggu fungsi tubuh kita.
Baca Juga: Tips Maksimalkan Uang THR Agar Lebaran Tetap Bisa Mudik ke Kampung Halaman
5. Bisa Memicu Kanker
Ikan mujair merupakan produk perikanan yang seringkali tidak mendapat perawatan yang tepat, sehingga memiliki kandungan dioxin yang tinggi.
Dioxin adalah racun kimiawi yang bersifat karsinogen atau memicu kanker.
Sekali dioxin masuk ke tubuh kita, dibutuhkan waktu 7 hingga 11 tahun sebelum benar-benar bersih di tubuh kita.
Baca Juga: Tips Maksimalkan Uang THR Agar Lebaran Tetap Bisa Mudik ke Kampung Halaman
Maka, alangkah baiknya bila kita memang sedang ingin mengonsumsi ikan mujair atau ikan lainnya, pastikan dulu darimana ikan itu berasal.
Jangan sampai mempertaruhkan kesehatan kita atau keluarga tercinta, ya!(*)