NOVA.id - Saat kita putus hubungan asmara dengan sang kekasih tentu rasanya tak menyenangkan.
Putus hubungan asmara juga membuat kita seolah-olah tak memiliki masa depan cerah, yang sering membuat kita jadi kurang semangat dalam menjalankan hidup.
Sedih hingga kecewa terus menghantui kita saat putus hubungan asmara dengan kekasih.
Baca Juga: Menjaga Kesehatan Daerah Kewanitaan dengan Pap Smear? Pahami Hal Ini!
Tapi apa sih yang sebenarnya tejadi pada tubuh saat kita pisah dengan pasangan?
1. Tubuh secara otomatis akan melawan
Respon bawaan tubuh secara primitif akan melawan hal jika ada ancaman atau serangan terhadap kelangsungan hidup kita.
Reaksi alami ini tidak hanya dipicu oleh keadaan fisik, tapi juga dipicu dengan trauma emosional atau mental karena putus cinta.
Pilihannya, move on atau larut dalam kesedihan sehingga menimbulkan stres.
Stres yang dihasilkan dari perpisahan dapat berlangsung lebih lama dan menyebabkan kecemasan kronis.
Jika dibiarkan dan tidak tertangani, seseorang yang baru putus berpotensi depresi.
Baca Juga: Sedih Lihat Situasi Indonesia Saat Ini, Para Musisi Kenamaan Nyanyikan Indonesia Damai
2. Sulit tidur dan hilang nafsu makan
Ciri khas dari tekanan mental adalah gejala fisik berupa perubahan tidur dan nafsu makan yang signifikan.
Stres akibat putus cinta mampu membuat kita tak nafsu makan karena adanya pelepasan kortisol dan pengalihan darah dari sistem pencernaan.
Kemudian, timbul masalah insomnia saat seseorang kecewa.
“Insomnia ini dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik seperti sakit kepala, motivasi rendah, kecemasan, stres yang lebih besar, dan depresi, ” kata Christina Hibbert, psikolog klinis.
Baca Juga: Jalani Ramadan Sendirian dan Sibuk Kerja, Tatjana Saphira: Yang Penting Ibadahnya
3. Menurunnya sistem kekebalan tubuh
Patah hati akan mematikan bagian-bagian tertentu dari sistem kekebalan tubuh yang membantu memerangi virus.
Tubuh kita pada dasarnya lebih lemah setelah putus, dan mungkin lebih sensitif terhadap rasa sakit pada fisik.
“Saat hormon stres meningkat, seiring waktu dapat menyebabkan penurunan fungsi kekebalan dan banyak masalah kesehatan lainnya,” kata Caddell, dilansir dari Readers Digest.
4. Rentan timbul jerawat
Sebuah studi yang dilakukan oleh Wake Forest, menemukan bahwa 23 persen jerawat lebih mungkin muncul ketika seseorang dalam tingkat stres yang tinggi.
Studi yang dilakukan pada tahun 2007 ini juga membuktikan bahwa stres memang bisa memancing peradangan.
Dan jerawat adalah jenis penyakit peradangan.
Baca Juga: Ini 5 Penyebab Rasa Lapar Berlebih, Salah Satunya Diabetes, Waspada!
Jika Sahabat NOVA baru saja putus cinta, harus tetap perhatikan kondisi kesehatan.
Selain itu, tetap jalani hidup dengan positif, ya! (*)