Keuangan Selalu Picu Keretakan Rumah Tangga, Ini 11 Cara agar Tak Cekcok Masalah Uang dengan Pasangan

By Alsabrina, Minggu, 2 Juni 2019 | 06:00 WIB
Masalah keuangan (fizkes)

NOVA.id – Masalah keuangan sering menjadi peretak rumah tangga. Hal ini biasanya karena suami dan istri kurang terbuka dalam berkomunikasi masalah keuangan.

Menurut Sukma Rani Moerkardjono, M.Si., Psikolog sekaligus Kepala PLP dan Dosen Fakultas Psikologi Ukrida, ada beberapa hal yang bisa dilakukan suami istri agar tak bertengkar karena uang.

Bila masalah keuangan juga sering memicu pertengkaran untuk kita dan suami, artinya tips ini cocok untuk kita.

Inilah kunci agar masalah keuangan tak memicu keretakan rumah tangga.

Baca Juga: Suka Antar Jemput Anak Sekolah Naik Motor? Lakukan Ini Agar Anak Aman dan Nyaman

1. Keterbukaan

Terdengar klise, tapi ini memang kunci utama agar masalah keuangan tak memicu keretakan rumah tangga.

Anda disarankan membuat skala prioritas kebutuhan apa saja yang terpenting dan harus dibeli, selain kebutuhan rutin. "Misal, saat anak mau masuk SMP sudah melakukan survei terutama untuk uang pendaftaran atau pembangunan. Lalu, menabung tiap bulan agar bisa mencapai tujuan tersebut. Tak masalah harus mengencangkan ikat pinggang demi anak-anak.”

Baca Juga: Camilan Nikmat Rendah Lemak Buat Kamu Si Emotional Eater

2. Pisahkan di amplop

Pikirkan pengeluaran lainnya seperti bayar pajak mobil, servis mobil, atau pengeluaran bensin. “Simpan di amplop masing-masing dan harus komitmen tidak boleh dilanggar. Atau miliki saving account untuk masing-masing kebutuhan.”

3. Konsekuensi untuk pelanggaran

Komitmen yang sudah dibuat tidak boleh dilanggar. “Jika dilanggar akan ada konsekuensinya, misalnya, pasangan membeli baju baru padahal bukan skala prioritas. Nah, konsekuensinya tidak boleh belanja berapa bulan ke depan.”

Baca Juga: Nyaman dan Aman Naik Motor, Jangan Lupa Pastikan 3 Hal Ini

4. Selalu mengingatkan pasangan.

Jangan pernah bosan saling mengingatkan dengan pasangan karena kalau tidak masing-masing akan lepas kontrol. “Tujuan mengingatkan untuk kebaikan, bukan untuk memicu pertengkaran.”