Angka tersebut belum termasuk kasus yang tak dilaporkan dari seluruh dunia.
Prof. dr. Djajadiman Gatot, SpA(K)., pembina dari Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) menjelaskan jumlah penderita kanker anak di Indonesia tidak sebanyak kanker serviks dan kanker payudara pada dewasa.
Kanker yang banyak diidap oleh penderita usia anak di Indonesia sendiri adalah leukimia.
Leukimia atau kanker darah adalah kanker yang menyerang sel-sel yang membentuk sel darah dalam sumsum tulang.
Baca Juga: Adiknya Belum Sempat Donorkan Sumsum Tulang Belakangnya, Ani Yudhoyono Sudah Berpulang
Pada kondisi normal, sel-sel darah putih seharusnya berkembang secara teratur di saat tubuh membutuhkannya untuk memberantas infeksi yang muncul.
Gejala yang perlu diwaspadai dan sering ditemukan pada anak adalah pucat, demam dan atau pendarahan tanpa alasan yang jelas, nyeri tulang, dan pembengkakan perut.
Bengkak pada perut ini terjadi karena tumbuhnya tumor, dan akan bisa terasa bila pertumbuhannya membesar.
Kemudian bila ada penyebaran pada tulang, bisa menyebabkan patah tulang tanpa sebab dan tanpa nyeri sehingga penderitanya dapat pincang mendadak.
“Leukimia bisa menyerang anak bahkan sejak anak dilahirkan. Namun, kebanyakan leukimia ditemukan pada anak sekitar usia 5 tahun. Waspada, bila pada sekitar umur itu ditemukan gejala-gejala yang tidak semestinya,” tuturnya saat ditemui dia acara peringatan Hari Kanker Anak Internasional pada 2017 lalu.(*)