NOVA.id - Rasanya yang enak dan menyegarkan, minuman bubble tea menjadi favorit banyak orang.
Namun siapa sangka jika minuman yang tengah digandrungi banyak orang ini membuat seorang perempuan di Tiongkok mengalami sembelit selama 5 hari.
Mengutip dari Kompas.com, gadis dari Provinsi Zhejiang tersebut mengalami sembelit, sakit di bagian perut, dan tak bisa makan.
Baca Juga: Suka Antar Jemput Anak Sekolah Naik Motor? Lakukan Ini Agar Anak Aman dan Nyaman
Setelah dibawa ke rumah sakit, dokter menemukan masalah pada tubuh gadis 14 tahun tersebut.
Melalui CT Scan ditemukan bayangan bola tak biasa yang diduga sebagai mutiara tapioka yang tak tercerna dalam jumlah besar.
Gadsi tersebut mengaku hanya mengonsumsi segelas bubble tea sebelum kejadian itu.
Baca Juga: Nyaman dan Aman Naik Motor, Jangan Lupa Pastikan 3 Hal Ini
Namun dokter menyangka bahwa gadis tersebut telah meminum lebih banyak bubble tea dari yang diakuinya.
Akhirnya dokter meresepkan obat pencahar supaya sembelit itu bisa mereda.
Lalu apakah mutiara tapioka pada minuman bubble tea berbahaya pada tubuh?
Baca Juga: Camilan Nikmat Rendah Lemak Buat Kamu Si Emotional Eater
Mengutip Readers Digest, seperti kopi, bahan-bahan bubble tea mungkin tidak begitu buruk.
Namun ketika ditambahkan dengan pemanis dan rasa buatan, minuman ini kehilangan nilai gizinya dengan cepat.
Semua ini dimulai dengan mutiara tapioka yang ditemukan di bagian bawah minuman tersebut.
Baca Juga: Cantiknya Tampilan Perdana Meghan Markle Usai Cuti Melahirkan, Intip yuk!
Ya, mutiara tersebut sebenarnya terbuat dari pati yang diekstrak dari akar singkong, sayuran beraroma kacang yang tumbuh di Amerika Selatan.
Disebutkan jika bola-bola kecil tersebut penuh dengan karbohidrat, dan bukan jenis yang kaya nutris dan serat yang ditemukan dalam biji-bijian utuh.
Selain itu memasak mutiara tapioka hanya bisa mempeburuknya.
Baca Juga: Panggil Ashanty dengan Sebutan Ibu Ratu, Uteng Justru Beberkan Perlakuan Asli Istri Anang Hermansyah
Biasanya mereka direbus dalam air panas, bersama dengan lebih banyak gula tambahan hingga tiga jam.
Pada titik tersebut, bola-bola ini bisa memiliki hampir 160 kalori per cangkir saji.
Bahkan juga ditambahkan sirup, di mana minuman bubble tea ini rata-rata memiliki 300 hingga 400 kalori.
Pada 2012, sekelompok peneliti Jerman dari University Hospital Aachen melaporkan menemukan jejak bifenil aspoliklorinasi atau PCB dalam sampel mutiara tapioka.
Zat kimia penyebab kanker ini juga telah terbukti memiliki efek kesehatan buruk lainnya pada sistem kekebalan tubuh, reproduksi, saraf, dan endokrin.
Bagaimana menurut Sahabat NOVA? (*)