NOVA.id – Pada 5 Juni 2017 lalu, Indonesia dirundung kabar duka dengan kepergian Yana Zein karena penyakit kanker payudara yang dideritanya.
Padahal sebelumnya, kanker payudara di tubuh Yana Zein didiagnosa sudah hilang dan ia sembuh total dari penyakitnya itu.
Tapi, pada awal Juni 2017, Yana Zein meghembuskan napas terakhir yang diikuti degan beragam drama saat pemakaman.
Baca Juga: Kembali Diadakan, Summer Camp with Hasbro Gaming Kini Hadirkan 4 Papan Permainan Raksasa
Drama mengenai mendingan Yana Zein ini dimulai saat sang ayah, Nurzaman membersihkan mayat anaknya dengan deterjen.
Apa alasannya?
Nurzaman mengungkapkan penggunaan deterjen itu agar jenazah Yana Zein bersih dari formalin yang menempel ditubuh pesinetron Tersanjung tersebut.
"Pakai deterjen supaya formalinnya itu lepas, supaya sempurna bersihnya. Deterjen kan bisa membersihkan yang kotor, lemak, lemak kan, hanya itu," ujar Nurzaman ditemui NOVA.id di Komplek Buncit Indah di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Senin 5 Juni 2017.
Jenazah Yana Zein dibersihkan berkali-kali agar formalin tersebut tak menempel.
Baca Juga: Kunjungi Kanada, Ashanty Ungkap Mencekamnya Berada di Tengah Aksi Penembakan
Saat dimandikan jenazah Yana Zein tersenyum, bahkan tampak seperti bayi yang baru lahir.
"Formalin itu kan lemak-lemak yang bisa menutup kulitnya supaya jangan busuk, itu yang harus dibersihkan. Kita bersihkan tiga kali kemarin pakai deterjen, enggak haram karena itu pembersih kan," tutur Nurzaman.
Jenazah Yana Zein kala itu harus dimandikan ulang karena dimakamkan dengan prosesi islam.
Baca Juga: Selalu Pakai Kacamata, Atta Halilintar Akhirnya Ungkap Kondisi Matanya
Tapi, sebetulnya, formalin sendiri sudah begitu lama dipakai untuk mengawetkan mayat bahkan dari zaman Firaun dulu.
Dilansir dari intisari.grid.id, Kamis(20/06), senyawa itu pun lazim dipakai untuk mengawetkan jenazah serdadu yang gugur di pertempuran.
Tujuannya agar jasadnya tetap utuh ketika dibawa pulang ke tempat asalnya.
Baca Juga: Steve Emmanuel Lolos dari Hukuman Mati, Andi Soraya Justru Ungkap Kegundahannya
Para dokter yakin, paparan formalin dalam jangka panjang bukan hanya tidak mengawetkan manusia, tapi juga bisa mempercepat proses manusia menjadi mayat. (*)