NOVA.id - Berbagai kasus medis memang kerap membuat kita bertanya-tanya bagaimana hal itu bisa terjadi.
Terbaru, salah satu kasus medis kembali menjadi perbincangan karena hanya terjadi 1 banding 10 juta orang yang ada di dunia.
Kasus ini berasal dari seorang perempuan berusia 21 tahun yang identitasnya tak diungkapkan.
Baca Juga: Stop Jadi Perempuan Sein Kanan tapi Belok Kiri, Ini 4 Cara Agar Bugar dan Konsentrasi Naik Motor
Dikabarkan perempuan tersebut dirawat di sebuah rumah sakit dengan kondisi yang langka.
Ia ternyata mengeluarkan darah bak keringat pada wajah dan telapak tangannya.
Walaupun kedengarannya sulit dipercaya, namun ini adalah kondisi yang benar dan langka yang tidak disadari oleh kebanyakan orang.
Baca Juga: Bongkar Fakta Pernikahannya dengan Barbie Kumalasari, Bagus Saputra: Senang Enggak, Menderita Iya
Para dokter Italia yang melakukan observasi terhadap perempuan tersebut bahkan dibuat heran mengetahui kondisinya.
Saat memeriksa perempuan itu, para dokter mengungkapkan bahwa tidak ada alasan yang jelas mengapa ia mengalami pendarahan spontan.
Para dokter justru mengungkap bahwa kondisi perempuan tersebut akan makin buruk saat ia tidur bahkan kala melakukan kegiatan fisik lainnya.
Baca Juga: Ditahan Karena Narkoba, Mantan Suami Denada Masih Dapat Kesempatan Video Call dengan Sang Putri
Pendarahan tersebut juga ternyata terjadi saat perempuan tersebut merasa stress.
Kasus ini bahkan telah dilaporkan dalam Canadian Medical Association Journal (CMAJ).
Menguraikan kondisinya, dokter melaporkan bahwa pasien telah menderita gejala yang tidak biasa selama tiga tahun terakhir.
Baca Juga: Hasil Visum Sudah Keluar, Benarkah Ifan Seventeen Berzina dengan Citra Monica? Simak Faktanya
Jikan terjadi pendarahan, pasien tersebut bahkan akan mengeluarkan darah selama satu hingga 5 menit.
Karena kondisi langka ini, perempuan tersebut dikatakan menderita secara emosional dan dia menjadi lebih tertekan.
Para petugas medis mengatakan bahwa laporan tes menunjukkan jumlah darah dan fungsi pembekuan darah perempuan itu sebenarnya teratur dan normal.
Baca Juga: Sasa Pelopor Bumbu Dapur Buktikan Komitmen untuk Terus Berinovasi
Dia akhirnya didiagnosis dengan kondisi yang disebut hematohidrosis.
Ini adalah kondisi yang diyakini mempengaruhi hanya satu dari 10 juta orang di seluruh dunia.
Menjelaskan tentang perawatan untuk kondisinya yang langka, dokter mengungkapkan bahwa perempuan itu dirawat dengan propranolol yang merupakan obat beta-blocker.
Baca Juga: Wali Kota Risma Dikabarkan Kritis, Humas Kota Surabaya Langsung Angkat Bicara
Obat ini membantu mengurangi gejalanya secara substansial, tetapi sayangnya ini tidak sepenuhnya menghentikan penderitaannya.
Meskipun tidak banyak yang diketahui tentang penyebabnya, namun penyakit itu diduga akibat stres atau ketakutan yang ekstrem. (*)